"Kemarin (Senin) Pak Wali meminta Kami, Kepala Diskominfo dan Kepala Dispora Kota Bandung untuk menyambangi Pak Amin. Sekitar setengah jam kita ngobrol. Intinya kita menawarkan agar Pak Amin untuk sementara pindah dulu ke Mess Persib," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Aos Wijaya Akhmad Bintang saat ditemui Metrotvnews.com disela-sela inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2015).
Diakui Aos, Pemkot Bandung sudah menyiapkan satu ruangan berukuran 5 x 5 meter dengan fasilitas dua tempat tidur, lemari pakaian, televisi, lemari es, kamar mandi serta mesin pendingin ruangan (AC) untuk kebutuhan Amin dan keluarga. Selain itu, Mess Persib yang berada di Jalan Ahmad Yani diyakini Aos tidak terlalu jauh dengan jarak ke rumah sakit. Sebab, Amin dalam satu minggu harus melakukan cuci darah sebanyak tiga kali akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya dalam 10 bulan terakhir.
"Semuanya kita sediakan secara gratis. Bahkan kata Pak Kadispora, untuk makan juga akan disiapkan setiap hari dan siap mengantar ke rumah sakit saat cuci darah," imbuhnya.
Selain itu, jarak antara Mess Persib ke tempat sekolah anaknya dinilai Aos tidak terlalu jauh. Hal itu pun diakuinya sudah masuk dalam pertimbangan Pemkot Bandung sebelum memutuskan untuk memindahkan Amin dari tenda darurat ke Mess Persib.
"Kita kemarin malam sudah cek semuanya di sana. Tinggal Pak Amin mau pakai AC atau tidak. Terus juga jarak dari Mess ke tempat sekolah anaknya tidak jauh. Kan anaknya sekolah di SMAN 10 (Bandung). Jadi tidak jauh," tuturnya.
Namun, diakui Aos hingga saat ini dirinya belum mendapatkan kabar tanggapan dari Amin terkait tawaran tersebut. Akan tetapi, Aos tetap masih akan menunggu keputusan Amin mau bertahan di tenda atau pindah ke Mess Persib.
"Pak Amin belum memutuskan sampai sekarang ini. Orang kita juga (Pemkot Bandung) sudah ada yang meninjau ke sana (tenda Amin). Dia sepertinya masih pikir-pikir. Kalau saya khawatir dengan kesehatan dia. Karena di sana kan debu dari puing-puing bangunan sangat pekat. Apalagi sekarang sudah mulai hujan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News