FIBA mengeluarkan aturan mengenai larangan untuk mengenakan hijab saat pertandingan dengan alasan keamanan, sedangkan sebagian besar atlet dari skuat Qatar itu memakai jilbab.
Hal ini langsung diprotes oleh pejabat olahraga Qatar, Ahlam Al Mana yang mengatakan bahwa hal tersebut berlawanan dengan prinsip-prinsip Asian Games yang mentoleransi keberagaman.
"FIBA tidak membiarkan pemain kami bermain dengan jilbab dan jadi kami harus menarik diri dari turnamen," ujar Al Mana, kepala komite olahraga perempuan Qatar.
"Apa yang terjadi hari ini adalah perlawanan terhadap Komite Olimpiade Internasional yang menyetujui negara dari budaya yang berbeda dapat bersatu, dan hal itu juga melanggar slogan Asian Games di Incheon yang mengatakan 'Keanekaragaman Bersinar di sini," lanjutnya.
Al Mana menambahkan bahwa tim dari negara lain yang terkena larangan itu tidak melakukan perjalanan ke Korea Selatan dan berharap hal itu dapat mengubah keputusan FIBA.
"Saya cukup yakin bahwa apa yang terjadi hari ini dapat mengubah aturan FIBA cepat. Tentu saja OCA (Komite Olimiade Asia) mendorong kami untuk berpartisipasi tapi ini adalah keputusan teknis dari FIBA. Saya berharap dalam waktu dekat mereka akan menerima kita," pungkasnya.
Hingga saat ini pihak dari FIBA belum memberikan pernyataan lebih lanjut soal aturannya yang dinilai tidak mencerminkan keberagaman itu. (NDTV/Satria Putra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id