Race Director ITdBI Jamaludin Mahmood di Banyuwangi, Senin 9 Mei, menjelaskan ajang tahunan ini bakal semakin kompetitif seiring kepastian ikut sertanya pebalap berusia 28 tahun asal Tiongkok, yang dikenal sebagai raja tanjakan itu.
"Wang Meiyin baru saja menjadi juara tanjakan (King of Mountain/KOM) pada kejuaraan balap sepeda Le Tour de Langkawi 2016 di Malaysia pada 24 Februari - 2 Maret lalu, serta sempat menjadi juara etape di sejumlah tur Asia lainnya," tuturnya.
Menurut dia, kehadiran Wang menambah ketat persaingan di ITdBI. Wang akan menjadi pesaing ketat jawara bertahan ITdBI, pebalap asal Prancis, Peter Pouly, yang memperkuat tim Singha Infinite Cycling Team dari Singapura.
Ia menjelaskan bahwa ITdBI memang dikenal sebagai salah satu rute balap sepeda dengan tanjakan terekstrem di Asia. Tanjakan menuju kaki Gunung Ijen ini berada di ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan kemiringan 45 derajat, di atas tanjakan di Malaysia yang hanya berkisar 1.500 mdpl.
ITdBI telah masuk kalender resmi tahunan Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI). ITdBI juga mendapatkan peringkat "excellent" dari UCI, yang menjadikan ITdBI sebagai kejuaraan balap sepeda terbaik di Indonesia serta masuk tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia.
Jamaludin mengatakan, Wang memang baru pertama ikut turun di ITdBI. Namun, keikutsertaannya bakal langsung membuat para kompetitor waspada. Pasalnya, Wang dikenal sebagai raja tanjakan yang telah menaklukkan banyak rute berat di dunia. Wang sudah enam tahun memperkuat Wisdom-Hengxiang Cycling Team dari Tiongkok.
"Meiyin sudah punya modal kepercayaan memenangi Tour de Langkawi. Selain Meiyin, masih ada satu lagi juara Asia, yakni Jang Sunjae (LX-IIBS Cycling Team Korea), yang bisa menjadi pesaing berat juara ITdBI tahun-tahun sebelumnya," ujar Jamaludin, pria asal Malaysia ini.
ITdBI 2016 akan diikuti 100 pembalap dari 21 negara. Sejumlah pembalap Asia, Eropa, Amerika, Australia, dan Afrika akan berlomba menjadi yang tercepat. Mereka tergabung ke dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan enam tim dalam negeri.
Tim dalam negeri bertambah karena ada permintaan dari pemerintah pusat untuk memasukkan dua tim Indonesia yang akan berlaga di kejuaraan internasional setelah ITdBI.
"Jadi terpaksa ada tim dari luar negeri yang memang masih posisi menunggu konfirmasi langsung kami 'close'. Selain timnas, tim Indonesia Prima juga akan turun. Ajang ini akan dijadikan salah satu tolok ukur kemampuan tim Indonesia pula," tutur Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Banyuwangi Wawan Yadmadi.
Tim continental yang berkompetisi di ajang ini di antaranya adalah Singha Infinite Cycling Team (Singapura), Terengganu Cycling Team (Malaysia), St George Merida Cycling Team (Australia), Kenya Riders Down Under (Kenya), Pegasus Cycling Team (Jakarta), Oliver Real Food Racing (Australia), Kinan Cycling Team (Jepang).
Berikutnya Wisdom-Hengxiang Cycling Team (China), LX-IIBS Cycling Team (Korea), Black Inc Cycling Team (Laos), 7 Eleven Sava RBP (Filipina), Team Ukyo (Jepang), Swiss Welness Cycling Team (Australia), dan Geumsam Celo (Korea).
Sementara tim dalam negeri yang akan bertanding adalah Indonesia Prima, SAKB, KFC Cycling Team, Puslatda Jatim, tim nasional Indonesia, serta tim kebanggaan Banyuwangi BRCC.
ITdBI tahun ini akan menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 567 kilometer, meningkat dari tahun lalu yang hanya 555 kilometer. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen, gunung volcano aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api birunya.(ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id