Meski kedua tim sudah tidak berpeluang masuk play-off, keduanya tetap tampil ngotot untuk menghindari sebagai predikat posisi buncit.
Pemain Pacific Caesar Surabaya, Indra Muhammad memberikan suguhan dunk dua tangan pada akhir kuarter pertama. Aksinya tersebut disambut gemuruh sorak sorai dan tepuk tangan penonton yang datang langsung menyaksikan game ini.
Sayangnya aksi Indra tersebut belum mampu menolong timnya untuk bisa mengalahkan NSH Jakarta pada kuarter awal. Sebaliknya, NSH yang dibesut oleh pelatih Mayckel S.D Ferdinandus tersebut dapat unggul atas tim kebanggaan tuan rumah 18-16.
Pemain veteran NSH yakni Juliano Gandhi menjadi pendulang poin terbanyak untuk timnya di kuarter pertama (9 angka). Di kubu Pacific, nama Indra Muhammad menjadi yang terdepan dalam urusan mencetak skor dengan sumbangsih delapan angka.
Kinerja para pemain NSH tetap konsisten pada tiga sisa kuarter berikutnya. Meski pada kuarter kedua Pacific Caesar dapat menipiskan kedudukan 28-29, tetapi Azzaryan Pradhitya dan rekan-rekannya akhirnya mampu kembali memperlebar margin poin padai kuarter ketiga menjadi 47-36.
Puncaknya pada kuarter keempat, Azzaryan Pradhitya pemain andalan dan sekaligus kapten tim NSH tersebut kembali memperlihatkan skill individunya lewat tembakan dan juga penetrasi yang kerap membuat kagum para penonton. Total 15 poin berhasil ia cetak untuk mencatatkan namanya sebagai top skor tim NSH pada pertandingan melawan Pacific, sekaligus juga berhasil membawa kemenangan dengan skor akhir, 65-54.
Ini merupakan kemenangan kelima bagi NSH. Sementara dengan kekalahan ini Pacific telah menderita 29 kali kekalahan.
“Anak-anak tadi bermain bagus. Dan kunci kemenangan kami terletak pada kemauan mereka untuk melakukan defense yang ketat, sehingga mereka bisa melakukan penyerangan yang bagus. Saya berharap anak-anak tidak lantas puas dengan hasil ini, saya ingin memperbaiki peringkat ke 10, syaratnya kami harus menang melawan Bima Sakti Nikko Steel Malang,” ungkap Mayckel S.D Ferdinandus, pelatih NSH Jakarta.
“Sebenarnya kami ada peluang menang hari ini, sayangnya kita kalah dari segi fisik. Kemudian di kuarter ketiga dan keempat kami kehilangan kontrol. Andai saja kami bermain lebih taktis dan cerdas mungkin kami bisa menang atas NSH,” kata Hari Suharsono, asisten pelatih NSH Jakarta kepada para jurnalis lepas pertandingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News