Kementerian Pemuda dan Olahraga langsung menggelar rapat dengar pendapat terkait dengan SEA Games 2017, kemarin.
Rapat dihadiri beberapa lembaga terkait, yakni Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), para pengurus induk cabang olahraga, dan chef de mission.
Menurut Imam, dari rapat tersebut, ada beberapa hal yang sebenarnya harus diketahui publik.
"Jadi bukan semata-mata soal penurunan perolehan medali. Ada juga mengenai teknis di lapangan, seperti transportasi, akomodasi, kepemimpinan wasit, dan penilaian juri," kata Imam.
Bagi para atlet yang masih memiliki masalah pendanaan selama SEA Games 2017 kemarin, Imam mempersilakan mereka agar segera melapor kepadanya. Ia mengatakan hal ini sangat krusial dan ia berjanji segera menyelesaikannya.
Selain itu, kata Imam, rapat membahas persiapan Asian Games 2018, termasuk memastikan Indonesia memenuhi target medali dan peringkat di klasemen.vImam mengatakan bakal ada cabang yang diprioritaskan.
"Cabor apa saja masih didalami. Satu cabor bisa jadi nomor pertandingannya dan prestasinya banyak," sambungnya.
Untuk bisa memastikan prestasi, Imam mengatakan ada harapan agar aturan terkait dengan olahraga, khususnya mengenai anggaran, bisa fleksibel sehingga para atlet bisa melakukan latihan dan mendapatkan peralatan tanding secepat mungkin. Menurut dia, jika anggaran hanya berasal dari APBN, itu terlalu kaku. Karena itu, dalam waktu dekat akan ada pertemuan dengan Kementerian Keuangan dan lembaga terkait untuk membahasnya.
Secara terpisah, Ketua PB ISSI, Raja Sapta Okto, meminta semua pemangku kepentingan bisa mengambil pelajaran dari SEA Games 2017.
"Kemenpora harus bangun koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain agar Indonesia siap hadapi Asian Games 2018," kata Okto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia hanya menempati peringkat kelima di SEA Games 2017 dengan perolehan 38 medali emas. Jumlah itu gagal memenuhi target yang ditetapkan, yakni 55 emas. Capaian itu juga menjadi yang terburuk sepanjang keikutsertaan Indonesia di SEA Games.
Bangun dua arena
Di bagian lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menyepakati pembangunan arena cabang olahraga layar dan jet ski di Kawasan Ancol, Jakarta Utara. Pembangunan ditaksir menelan biaya Rp185 miliar.
"Per 4 September sudah diputuskan Pak Gubernur. Untuk cabang olahraga layar di Asahimas, Ancol Barat, dan juga cabang olahraga jet ski ada di Pantai Indah Ancol," kata Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan Penataan Pembangunan Strategis 1 Dirjen Cipta Karya, Venue Layar, dan Jet Ski Kementerian PU-Pera Eky Arsita Rizki di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Video: Kemenpora Gelar Rapat Evaluasi SEA Games Kuala Lumpur
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News