Direktur Laboraturium anti doping Moskow ini mengaku membantu puluhan atlet Rusia terhindar dari doping. Pada saat itu, mereka menggunakan zat terlarang termasuk metenolone, trenbolone, dan oxandrolone yang dicampur dengan alkohol. Ketiga zat itu berguna untuk meningkatkan penyerapan steroid.
Hasilnya cukup mujarab, Rodchenkov membantu atlet Alexander Zubkov untuk memenangkan dua medali emas di Sochi. Selain itu, atlet ski Alexander Legkov dan Alexander Tretiakov juga berhasil meraih emas pada ajang antar negara musim dingin itu.
"Kami lengkap, berpengalaman, dan sangat siap untuk Sochi tidak seperti sebelumnya. Ini bekerja seperti jam Swiss," aku Rodchenkov.
Tak hanya itu, Rodchenkov mengatakan kalau ahli anti doping Rusia bekerja sama dengan dinas intelijen Rusia (FSB) diam-diam mengganti urine atlet yang mengandung zar terlarang dengan urine bersih. Untuk mempelancar proses ilegal ini, mereka mendirikan laboraturium bayangan di Sochi.
Rodchenkov menjelaskan bahwa beberapa minggu sebelum olahraga musim dingin Sochi dimulai, FSB menyiapkan botol berisi urine bersih. "Ketika pertama kali saya melihat botol dalam keadaan terbuka, saya tidak percaya," terangnya.
Rusia akhirnya berada di puncak klasemen perolehan medali Sochi dengan meraih 33 medali. Termasuk 13 medali emas. Hasil yang begitu mencolok jika dibandingkan dengan Olimpiade di Vancouver, di mana Rusia hanya finis di posisi ke-11 dengan meraih total 15 medali.
"Orang-orang merayakan juara Olimpiade, tapi kami duduk dengan gila dan mengganti urine mereka. Dapatkah Anda bayangkan bagaimana olahraga Olimpiade itu terselenggara?," kata Rodchenkov.
Rodchenkov kini telah berkolaborasi dengan sutradara kenamaan Amerika Serikat, Bryan Fogel untuk membuat film dokumenter tentang doping yang terjadi di olahraga internasional. Film tersebut akan dirilis September mendatang.
Dia juga mengatakan kepada Fogel bahwa Kementerian Olahraga Rusia secara aktif terlibat dalam skandal ini. Rodchenkov juga sering bertemu dengan wakil Menteri Olahraga Rusia, Yuti Nagornykh setidaknya seminggu sekali sebelum perhelatan tersebut dimulai.
Namun Menteri Olahraga Rusia, Vitaly Mutko membantah tuduhan Rodchenkov. Sang menteri mengatakan kalau sistem organisasi olimpiade benar-benar transparan dan di bawah kendali para ahli doping internasional. (Guardian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
