Murray memang tampil lebih baik ketimbang Berdych. Jika menilik catatan statistik, petenis 29 tahun tersebut sukses melepaskan tujuh ace atau unggul dua ace dari Berdych di sepanjang pertandingan.
Selain itu, Murray juga tampil tenang pada laga tersebut. Buktinya, ia hanya mencatat sembilan unforced error. Sementara itu, Berdych menorehkan 30 unforced error.
Meski menang, Murray tak ingin sesumbar. Ia mengakui kesulitan ketika meladeni perlawanan Berdych.
"Saya telah melewati pertandingan yang sulit. Saya sempat menurun dalam satu set dan kemudian beristirahat. Hingga akhirnya, saya berhasil mengalahkannya," ujar Murray.
Selanjutnya, Murray akan ditantang petenis Kanada Milos Raonic di final. Ia berhasil lolos ke babak final usai mengalahkan petenis Swiss Roger Federer lewat lima set 6-3, 7-6(3), 6-4, 7-5, 6-3.
"Raonic tampil sangat baik melawan Federer. Ia menunjukkan permainan yang menghibur. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Saya sadar harus bermain sangat baik jika ingin meraih kemenangan," tutur Murray.
Ini merupakan final ketiga Murray di ajang Wimbledon dalam sepanjang karier. Keberhasilan menembus ke babak final ini juga terasa semakin spesial bagi Murray karena ia tercatat sudah lolos ke babak final sebanyak 11 kali di seluruh ajang Grand Slam. (Sportsmole)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id