Karena itu, Satlak Prima menyarankan induk-induk cabang olahraga untuk membuat program pencegahan cedera bagi atlet yang berada dalam pemusatan latihan nasional.
Manajer Pelayanan Medis Bidang Penanganan Cedera Satlak Prima, Andi Kurniawan, mengatakan atlet yang akan berlaga di sebuah turnamen tidak hanya harus fit saat bertanding, tapi juga fit saat berlatih.
Potensi cedera di setiap cabang, menurut Andi yang merupakan dokter spesialis kesehatan olahraga itu, berbeda-beda.
"Misalnya saja di olahraga basket, potensi cederanya ialah pergelangan kaki, jadi pola latihan harus bisa disesuaikan dengan penguatan otot di bagian tersebut sehingga bisa meminimalkan potensi cedera. Selama tes kesehatan memang terlihat ada beberapa atlet yang punya potensi dengan macam-macam indikasi, misalnya saja baru pulih dari cedera," kata Andi di Jakarta, kemarin.
Tes kesehatan yang dilakukan Satlak Prima sejak awal pekan ini terdiri atas tes keseimbangan dan tes kemampuan gerak fungsional.
Dari target mencapai 200-an atlet yang melakukan tes kesehatan, hanya sekitar 150 atlet yang mengikuti tes kesehatan.
Bila diketahui sedang mengalami cedera saat menjalani tes kesehatan, atlet tersebut tidak diperkenankan untuk menjalani tes fisik keesokan harinya.
Tes kesehatan Satlak Prima digelar di kompleks Kementerian Pemuda dan Olahraga hingga kemarin, sedangkan tes fisik dilakukan di lapangan atletik Universitas Negeri Jakarta hingga Jumat 11 November.
Dengan program pencegahan cedera, atlet yang berpotensi cedera bisa mendapatkan penanganan meski juga menerima porsi latihan.
Diharapkan, dengan program tersebut, atlet dapat dengan cepat bisa kembali pada kondisi prima dan melakukan latihan performa tingkat tinggi yang kini diterapkan Satlak Prima.
Pelatih fisik
Untuk mendongkrak kemampuan fisik atlet dalam pelatnas, Satlak Prima juga akan memberikan pendampingan pelatih fisik bagi cabang olahraga yang tergabung dalam pelatnas SEA Games 2017 dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Manajer Kepelatihan Fisik Satlak Prima, Kelana Djatmiko, mengatakan saat ini pihaknya sudah memiliki 15 pelatih fisik yang disiapkan untuk cabang yang berpotensi menyumbangkan medali emas atau perak pada SEA Games 2017.
Baca: Satlak Prima Siapkan Tiga Program Uji Coba untuk Atlet Renang Indonesia
Untuk Asian Games 2018, Satlak Prima kini berupaya mencapai 30 pelatih fisik untuk mendampingi cabang olahraga.
"Untuk pelatnas secara keseluruhan, ini merupakan yang pertama kali kita melakukan pendampingan pelatih fisik. Padahal, di pelatda (pemusatan latihan daerah), pelatih fisik sudah jamak disiapkan sejak 2004," kata Kelana.
"Karena itulah, program pertama ini kami harapkan bisa meningkatkan kemampuan fisik atlet Indonesia yang berlaga di multiajang internasional," sambungnya.
Video: Sejumlah Atlet Jalani Tes Fisik Jelang SEA Games 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News