Sekretaris Umum KONI Riau, Darmansyah mengatakan pada PON sebelumnya Riau meraih peringkat enam secara nasional dengan raihan 43 medali emas, 39 perak dan 51 perunggu. Namun pada PON ke XIX di Jawa Barat pada 17-28 September 2016 prestasi tersebut sulit untuk dipertahankan.
"Kami hanya menargetkan Riau bisa masuk ke posisi 10 besar nasional dan target itu cukup realistis dengan persiapan dan capaian prestasi pada saat Pra PON," ujar Darmansyah.
Ia menggambarkan, atlet renang andalan Riau sebelumnya I Gede Siman Sudartawa pada PON XVIII mampu meraih dua medali emas. Tetapi, untuk PON Jawa Barat Sudartawa memperkuat DKI Jakarta.
Untuk cabang renang saat ini KONI Riau mengandalkan Azzahra dan Vanessa yang sejak beberapa waktu terakhir berlatih di Prancis. Hanya saja keduanya masih junior dengan catatan waktu yang memungkinkan untuk meraih emas di PON.
Darmansyah mengungkap bahwa pada PON XIX, KONI Riau hanya mengikuti 35 cabang olahraga dari 44 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sembilan cabang olahraga yang tidak diikuti KONI Riau pada PON XIX diantaranya adalah kriket, drum band dan dance sport yang memang tidak diikuti dari awal serta cabang olahraga sepak bola dan futsal, baseball, hoki, tenis lapangan, bridge dan basket yang gagal lolos pada saat babak prakualifikasi.
Ia juga mengatakan bahwa DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur menjadi saingan berat bagi atlet Riau dalam berburu medali emas. Atlet peraih emas bagi Riau pada PON XVIII yang disebut sebut pindah ke daerah lain diantaranya Fatmawati (Angkat Berat), Anang Julianto (Menembak), Yon Mardiono (Tenis Meja) dan Asmaul Husna (Karate). (Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News