Pelari berusia 30 tahun itu sempat mengambil alih tongkat estafet ketika timnya tertinggal beberapa meter dari dua tim lawan. Saat mencoba untuk melesat, Bolt malah terlihat pincang dan langsung jatuh di lintasan.
Tim medis yang melihatnya langsung menghampiri Bolt sambil membawa kursi roda. Menurut mereka, Bolt yang berencana ingin pensiun itu terjatuh karena kaki kirinya kram.
Seusai mendapat perawatan singkat, sprinter legendaris dunia itu langsung dikeliling rekan setimnya yang terdiri dari Omar McLeod, Julian Forte dan Yohan Blake. Ketiganya sudah merelakan kekalahan dan berusaha memberikan semangat kepada Bolt.
"Ia terus meminta maaf kepada kami. Tapi kami katakan kepadanya tidak ada yang perlu dimaafkan. Cedera adalah bagian dari olahraga," kata Forte.
"Nama Usain Bolt akan tetap hidup." timpal McLeod.
Usain Bolt meringis kesakitan. (Foto: Antonin THUILLIER / AFP)

Pelari Amerika Serika Justin Gatlin berhasil mengalahkan Bolt pada final 100 meter putra beberapa waktu lalu. Namun, kemenangan itu tidak membuatnya tinggi hati. Ia mengaku cukup prihatin dengan nasib nahas Bolt sambil melemparkan pujian bahwa rivalnya tetap manusia tercepat di dunia.
"Kami prihatin ia (Bolt) mengalami cedera. Bolt masih yang terbaik di dunia," ujar Gatlin yang meraih medali perak bersama tim estafet Amerika Serikat di nomor 4x100 meter putra.
Belum ada informasi lebih lanjut tentang perkembangan cedera yang menimpa Bolt. Namun, dokter tim Jamaika Kevin Jones menyebutkan lukanya tidak terlalu parah. Sementara itu, manajer tim Jamaika Ian Forbes mengatakan Bolt sudah bisa berjalan kaki ke mobil. Meski begitu, cederanya harus tetap didiagnosa dan mendapat perawatan intensif. (reuters)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News