"Di pertandingan UPI lawan UNJ ini, sama saja Indonesia lawan Indonesia. Saya rasa ini sudah hasil yang terbaik. Kami cukup bangga dan senang dengan kedudukan 2-2 ini," ujar Dikdik dalam jumpa pers seusai laga, Sabtu 17 Januari di Gedung Istora Senayan, Jakarta.
Meski begitu, lanjutnya, bukan berarti tidak ada evaluasi atas hasil imbang ini. Ia beranggapan UNJ telah memberi pelajaran berharga kepada anak-anak asuhnya. Pasalnya, dalam menit-menit akhir laga tersebut, UNJ mampu menyusul UPI yang sempat unggul dua gol sebelumnya.
"Ini merupakan pembelajaran psikologis bagi pemain kami. Karena, pada menit-menit terakhir mental anak-anak malah turun. Mungkin karena masalah wasit juga yang tidak menganggap handball salah satu pemain UNJ saat itu. Kemudian, faktor fisik juga sangat berpengaruh, karena fisik kami terkuras dua hari yang lalu, ketika playoff Piala AFF ini," Jelas Dikdik.
Selanjutnya, tim UNJ akan ditantang wakil Malaysia, Felda United dalam laga terakhir yang akan berlangsung besok, Minggu (18/1). Sementara ini, UPI baru mengumpulkan satu poin karena pada laga sebelumnya malah kalah 2-4 dari wakil Vietnam, Thai Son Nam.
"Dengan tenaga yang tersisa, mudah-mudahan besok semua pemain kami bisa main semua dan tampil lebih baik. Tidak ada perawatan khusus untuk pemulihan pemain. Kami hanya melakukan pemulihan seperti biasa saja," tutup Dikdik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News