Ryan Lochte (kiri) dan tim renang AS saat merebut medali emas nomor estafet 2x400m gaya bebas putra (Foto: CHRISTOPHE SIMON / AFP)
Ryan Lochte (kiri) dan tim renang AS saat merebut medali emas nomor estafet 2x400m gaya bebas putra (Foto: CHRISTOPHE SIMON / AFP)

Ryan Lochte dan 3 Perenang AS Jadi Korban Perampokan di Rio

Achmad Firdaus • 15 Agustus 2016 06:35
medcom.id, Rio de Janeiro: Isu keamanan di Olimpiade Rio 2016 terus menjadi sorotan. Tindak kejahatan tidak hanya mengintai para wisatawan yang datang, tapi juga para atlet yang berlaga.
 
Teranyar, empat atlet renang Amerika Serikat, termasuk peraih medali emas, Ryan Lochte dilaporkan jadi korban kejahatan. Mereka dirampok kawanan kriminal yang menyamar sebagai polisi. Imbasnya, uang dan barang berharga milik mereka pun raib.
 
Juru bicara Komite Olimpiade AS, Patrick Sandusky membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan, empat atlet renang AS yakni Ryan Lochte, Gunnar Bentz, Jack Conger dan Jimmy Feign dirampok saat menumpang taksi usai menghadiri undangan dari Kontingen Olimpiade Prancis, Minggu 14 Agustus pagi waktu setempat.

"Taksi dihentikan oleh salah satu pelaku yang mengenakan seragam polisi, lalu ia meminta mereka menyerahkan uang serta barang-barang pribadi," ujar Sandusky.
 
Ryan Lochte, salah satu anggota tim renang AS yang sukses merebut medali emas di nomor estafet 4x200m gaya bebas putra kemudian menceritakan kejadian nahas yang menimpa dirinya. 
 
"Mereka kemudian mengeluarkan pistol, dan mengatakan kepada para perenang lainnya untuk tiarap. Tapi saya menolak karena saya merasa kami tidak melakukan kesalahan apapun," kata Lochte.
 
"Dia kemudian mengokang pistolnya dan menodongkannya ke dahi saya sambil berkata 'tiarap.' Saya pun pasrah. Dia mengambil uang kami, ia mengambil dompet saya - ia meninggalkan ponsel saya, dia juga meninggalkan tanda pengenal saya," lanjutnya.
 
Kabar soal perampokan yang menimpa Lochte dan kawan-kawan ini awal sempat dibantah oleh pihak panitia. Namun, setelah adanya pernyataan dari juru bicara kontingen AS dan juga wawancara Lochte dengan stasiun televisi NBC, mereka pun akhirnya mengakuinya.
 
Pihak kepolisian Rio de Janeiro sendiri mengatakan bahwa mereka telah menyebar ribuan personelnya ke berbagai tempat di arena Olimpiade. Namun, dengan adanya kejadian ini, masalah yang dihadapi Brasil terkait kesiapan mereka dalam menyelenggarakan event internasional semakin dipertanyakan.
 
Di luar sisi keamanan, beberapa waktu lalu panitia Olimpiade juga sudah mendapat kritikan terkait air kolam di arena cabor lompat indah yang tiba-tiba berubah menjadi warna hijau. (Vice News)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan