Pada kuarter pertama, kedua tim bermain dengan tempo yang lambat. Bimasakti mampu memperoleh delapan poin di pain area lawan. Di sisi lain, Bandung Utama lebih memanfaatkan free-throw untuk mencetak angka. Kuarter pertama berakhir dengan keunggulan Bimasakti 11-8.
JBU mencoba bermain efektif pada kuarter kedua. Hal itu di karenakan mereka hanya tampil dengan sembilan pemain, setelah beberapa pilar mereka mengalami cedera. Beruntung, center JBU Fendi Yudha Pratama memberikan kontribusinya di kuarter ini dengan menyumbang tambahan empat angka, dan membawa Bandung Utama unggul di babak pertama 20-17.
Kuarter ketiga BSM bermain lebih agresif. Total tambahan 10 angka yang di kumpulkan para pemain Bima Sakti, akhirnya mengantarkan mereka untuk menyamakan kedudukan 27-27.
Pada 10 menit penentuan, pelatih JNE Bandung Utama Ocky Tamtelahitu menginstruksikan para pemainnya untuk melakukan pressing ketat mulai dari area pertahanan lawan dan memaksimalkan shot clock pada saat menyerang. Upaya ini pun berhasil.
Fendi Yudha Pratama yang menjadi target poin JBU berhasil mengeksekusi enam poin dari area pertahanan Bima Sakti. Sementara Bima Sakti tidak dapat berbuat banyak oleh karena banyak kesalahan yang kerap mereka lakukan dan belum maksimalnya memanfaatkan penyerangan ke lawan.
Hingga akhir pertandingan, Bandung Utama menang dengan skor 41-31. Hasil ini menjadi skor kemenangan terkecil yang diperoleh Bandung Utama sepanjang musim regular IBL 2016.
Fendi Yudha Pratama berhasil menjadi pengumpul angka terbanyak untuk Bandung Utama dengan torehan 13 angka. Disusul rekan setimnya Iqbal Firdaus dengan 11 angka. Sementara Freddy hanya bisa mengemas delapan poin untuk Bimasakti.
Bandung Utama mengakhiri seri IV dengan berada di peringkat kesembilan klasemen sementara IBL 2016 dengan mengoleksi 29 poin. Sementara, Bimasakti Nikko Steel Malang membuntuti di peringkat 10 dengan koleksi 27 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
