Bertanding di bawah kondisi cuaca hujan, Kipchoge yang memang difavoritkan keluar sebagai juara, tampil impresif. Dengan pasti ia terus memimpin jalannya lomba.
Bahkan, saat balapan menyisakan 100 meter terakhir, Kipchoge tidak lagi mendapat perlawanan berarti dari peserta lainnya. Medali emas pun berhak didapatnya usai mencatatkan waktu tercepat, 2 jam 08 menit dan 44 detik.
Kipchoge unggul lebih dari satu menit dari pelari Etiopia, Feyisa Lilesa yang menyabet medali perak dengan catatan 2 jam 09 menit 54 detik. Adapun, medali perunggu diraih pelari Amerika Serikat, Galen Rupp dengan catatan 2:09:65 detik.
"Senang rasanya (meraih medali emas). Itu bukan lomba yang mudah, tapi saya tampil sangat percaya diri dan ketika masuk 35 km, saya sudah sendirian di depan," ujar Kipchoge.
"Ini adalah perlombaan marathon terbaik dalam hidup saya. Ini juga medali emas terbaik dalam karier saya," lanjut Kipchoge yang hanya mendapat medali perak dan perunggu di dua edisi Olimpiade sebelumnya.
Sumbangan emas dari Kipchoge membuat Kenya kini mengoleksi total 13 medali yang terdiri dari enam medali emas, lima perak, dan satu perunggu. Raihan ini lebih baik dari raihan mereka pada Olimpiade London 2012 di mana Kenya hanya mengoleksi 11 medali (dua emas, empat perak, dan lima perunggu).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News