Sekertaris Jenderal (Sekjen) PTMSI, Anton Suseno memang tak menutup mata dengan keberadaan pemain naturalisasi. Anton menilai pemain naturalisasi berpotensi mendongkrak kemampuan dan prestasi
pemain lokal.
"Jarak kualitas antarpemain terlalu jauh pada saat ini. Oleh karena itu, pemain naturalisasi menjadi opsi untuk meningkatkan kemampuan pemain lokal. Ini untuk mengejar prestasi seperti yang dilakukan negara yang lain," kata Anton di sela Musyawarah Nasional (Munas) PB PTMSI di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Selasa (29/6/2016).
Atlet asal Tiongkok masih mendominasi olahraga tenis meja pada saat ini. Tak heran, banyak negara memutuskan untuk menaturalisasi atlet-atlet dari negara tersebut. Sejauh ini Singapura sudah melakukannya.
Anton menganggumi kualitas atlet tenis meja asal Tiongkok. Namun perekrutan pemain naturalisasi dari negara tersebut harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Atlet yang sudah dinaturalisasi akan diberi kesempatan untuk unjuk gigik di SEA Games 2017 di Malaysia. Setelah itu, mereka akan diandalkan di Asian Games 2018.
"PB PTMSI tetap akan memaksimalkan atlet binaan. Demi meningkatkan kemampuan, atlet terbaik Indonesia akan terus dilatih di pemusatan latihan. Kami akan mencari atlet potensial dari Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat. Sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh PB PON, ada 146 atlet putra dan putri yang akan bersaing untuk memperebutkan predikat terbaik nasional," tutup Anton. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
