Atlet arung jeram Indonesia dan Jepang saat lomba di Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2015 di Sungai Citarik, Sukabumi, Jawa Barat (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Atlet arung jeram Indonesia dan Jepang saat lomba di Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2015 di Sungai Citarik, Sukabumi, Jawa Barat (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2015

Rumah Sakit Lapangan Kejuaraan Dunia Arung Jeram Rawat 186 Pasien

07 Desember 2015 20:11
medcom.id, Sukabumi: Rumah sakit lapangan yang didirikan Batalyon Kesehatan/2 Marinir untuk mengurusi masalah kesehatan dan medis di ajang Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2015 merawat 186 pasien selama pelaksanaan perlombaan.
 
"Kebanyakan penyakit yang diderita pasien adalah masalah pencernaan seperti diare," kata komandan rumah sakit lapangan Mayor Laut Kesehatan Benny Wahyudi ketika ditemui di lokasi perlombaan WRC, Sungai Citarik, Sukabumi, Jawa Barat, Senin.
 
Selain masalah pencernaan, kata dia, rumah sakit tersebut juga menerima beberapa pasien yang mengalami luka ringan dan kelelahan karena lomba.

Benny mengatakan mayoritas pasien yang dirawat di ruang medis merupakan warga negara asing, terutama dari Selandia Baru, Republik Ceko, dan Norwegia.
 
Salah satu atlet arung jeram putri asal Republik Ceko, Katarina Jadudova, mengatakan kotornya air sungai yang digunakan untuk lomba merupakan faktor penyebab banyaknya kasus pasien gangguan pencernaan.
 
"Banyak teman saya yang mengalami gangguan pencernaan karena banyak terkena air Sungai Citarik, mungkin juga sempat terminum," kata dia.
 
Salah satu perawat senior yang bertugas, Sersan Mayor Rum Suherman, mengungkapkan banyaknya kasus gangguan pencernaan tidak hanya disebabkan oleh air sungai, namun juga karena perubahaan lingkungan dan iklim yang dialami pasien, terutama mereka yang berasal dari luar negeri.
 
"Banyak atlet yang berasal dari luar negeri mengalami perubahan kondisi cuaca di sini yang hampir setiap hari hujan," kata dia.
 
Rumah sakit lapangan tersebut berada di bawah pengawasan Komandan Batalyon Kesehatan/2 Marinir Letnan Kolonel Laut Kesehatan Sudarmono dan menugaskan tiga dokter selama lomba, yaitu Kapten Laut Kesehatan Dito Ariadi, Kapten Laut Kesehatan Sakti Harahap, Letnan Satu Laut Kesehatan Aldilah Gantinio.
 
Sebanyak 31 personel dari batalyon tersebut juga bertugas mengurusi masalah kesehatan selama kejuaraan dunia arung jeram yang berlangsung 28 November-8 Desember 2015.(Ant)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RIZ)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan