Rencananya pihak Kemenpora akan menyiapkan bus Bandros (bus wisata dari Kota Bandung) untuk mengangkut Owi/Butet dalam melakukan konvoi. Iring-iringan tersebut akan dikawal empat vooridjer l, dari Polda Metro Jaya. 10 moge (5 di depan, 5 di belakang). Lalu ada truk yang dihias untuk kru televisi yang meliput. Sementara 2-3 bus lain untuk pers dan rombongan ofisial atlet, ambulans, dan terakhir polisi.
Iring-iringan akan bergerak ke tengah ibukota melalui jalan tol, keluar di pintu Semanggi, lalu berputar di jembatan TVRI. Kemudian mengitari kawasan Gelora Bung Karno, Ratu Plaza, Semanggi, terus sampai air mancur bundaran Hotel Indonesia untuk menuju Istana Negara di jalan Medan Merdeka Utara.
Namun untuk mengantisipasi buruknya kondisi lalu lintas di ibukota pada sore hari, atau jika ada keadaan lain yang tidak memungkinkan, Kemenpora telah menyiapkan skenario cadangan. Sehingga arak-arakan Owi/Butet hanya cukup sampai kantor Kemenpora, lalu keesokan pagi (Rabu) baru dibawa ke Istana.
Pihak Kemenpora berdalih karena jadwal terlalu padat dan beberapa faktor lainnya, akhirnya memilih skenario kedua untuk digunakan.
"Karena ada acara lain dan jadwal dan waktu yang terlalu padat maka kami akan menggunakan skenario kedua," ujar Bidang Deputi Kemenpora, Gatot Dewa S Broto.
"Besok juga tidak ada seremoni di Kemenpora, hanya makan malam. Untuk hari Rabu jam 08.00 pagi para kontingen dari Kemenpora akan bertemu Presiden di Istana negara," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News