Imam mengatakan, telah meminta seluruh semua federasi cabang olahraga dalam negeri untuk memantau para wasit dan juri di SEA Games. Perangkat yang tidak adil atau cenderung bertindak curang akan masuk dalam daftar hitam.
"Ini jadi bahan agar Asian Games tidak lagi dipimpin mereka yang tidak sportif. Wasit, juri dan seluruh pendukungnya harus disiapkan dengan baik," kata Imam saat membuka Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis Rektor UNM Cup di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/8/2017).
Baca: Menpora Buka Kejurnas Bulu Tangkis Antar PTN di Makassar
Imam mengungkapkan, sejauh ini atlet Indonesia memang mengeluhkan buruknya kualitas sebagian wasit di SEA Games. Yang jadi sorotan utama adalah pada pertandingan final sepak takraw putri, di mana tim Indonesia memilih walk out karena merasa dicurangi.
Sejauh ini, kata Imam, sejumlah federasi cabor sudah mengungkap sejumlah nama-nama wasit curang. Laporan tersebut kemudian akan diteruskan ke Asian Organizing Committee (Inasgoc) selaku panitia pelaksana Asian Games. Jelang pelaksanaan Asian Games, panpel juga bakal diminta kembali menelusuri rekam jejak semua perangkat pertandingan.
"Kita ingin melihat bagaimana Asian Games menjadi momentum perbaikan prestasi dan kualitas olahraga," ujar Imam.
Sampai hari ini, Indonesia menempati peringkat lima perolehan medali Sea Games 2017. Kalah dari Malaysia, Vietnam, Singapura, dan Thailand. Imam menyatakan hasil dari kejuaraan ini akan menjadi bahan evaluasi peningkatan prestasi.
"Meski di SEA Games kita tidak ada standar atau target medali, ajang ini tetap jadi pemanasan untuk uji kesiapan atlet. Tentu akan ada evaluasi menjelang Asian Games tahun depan," kata Imam.
Video: SEA Games 2017: Indonesia Tertahan di Peringkat ke-5
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News