Meski begitu, kedua pemain yang belum lama dipasangkan ini cukup menyulitkan Zhang/Zhao yang berstatus sebagai unggulan pertama ini untuk maju ke final.
Praveen/Debby sempat memimpin di awal set pertama dan tampil meyakinkan namun sayang Zhang/Zhao berbalik unggul.
“Meskipun kami belum berhasil ke final, namun kami cukup puas dengan penampilan kami. Apa yang kami terapkan di latihan, tadi bisa keluar di pertandingan. Kami juga tampil all out, kami cukup puas dengan permainan kami,” tutur Debby seperti yang dilansir Badmintonindonesia.org.
“Walaupun di pertemuan sebelumnya kami bisa memaksa rubber game, tapi kali ini skornya cukup ketat. Zhang/Zhao sempat terlihat tegang, kami pun sudah tahu kalau ketemu mereka lagi mau main seperti apa. Kami banyak mengambil pelajaran di pertandingan ini,” timpal Praveen.
Tidak seperti di game pertama, Praveen/Debby tampil kurang tenang di game kedua. Sebanyak tiga poin didapat pasangan Tiongkok akibat gagalnya servis Praveen/Debby yang menyangkut di net, keluar lapangan atau dinyatakan fault oleh hakim servis. Dua bola tanggung pengembalian Zhang/Zhao juga gagal dimatikan oleh Praveen.
“Di game kedua, saya terlalu ingin menang dan terlalu menggebu-gebu ingin mengalahkan Zhang/Zhao, jadi saya tidak dapat mengontrol pukulan saya sendiri. Harusnya bola bisa saya matikan malah gagal,” jelas Praveen.
Walaupun, Praveen/Debby terhenti namun Indonesia masih menyisakan harapan pada Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir yang berhasil melaju ke final usai mengkandaskan ganda Tiongkok Xu Chen/Ma Jin 21-12 dan 21-10 (PBSI/Satria Putra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id