Satria Muda mempunyai modal yang bagus di seri ini, setelah pada pertandingan pertama, Sabtu 23 April melawan Satya Wacana Salatiga, tim asuhan Cokorda Raka Satrya Wibawa tersebut mampu meraih kemenangan.
Hal serupa juga di lalui oleh NSH Jakarta, yang berhasil mengamankan laga perdana mereka pada Minggu 24 April dengan mengalahkan tim asal Jawa Timur, Pacific Caesar Surabaya.
Kemenangan Satria Muda di pertandingan pertama tidak lepas dari dominasi mereka dalam urusan rebound, khususnya offensive rebound. 22 dari 45 rebound yang terjadi di paint area Satya Wacana menjadi milik SMP.
Sedangkan NSH yang berpredikat sebagai tim dengan turnovers terendah di liga, tidak memperlihatkan spesialisasinya tersebut pada pertandingan pertama mereka melawan Pacific. Tercatat dalam statistik, NSH melakukan 18 kali kesalahan. Namun hal positif dari NSH adalah persentase Field Goals mereka meningkat hingga mencapai 45 persen.
Satria Muda membuka pertandingan dengan start yang tidak maksimal di kuarter pertama. Meski unggul dalam urusan rebounds (12), tetapi mereka justru kalah di kuarter ini 16-17. Kesalahan yang dilakukan para pemain Satria Muda (7 turnovers) dan hanya mampu membuat 38 persen field goals (berbanding yang di cetak oleh NSH, 42 persen field goals), menjadi penyebab belum maksimalnya Arki Wisnu cs di kuarter awal ini.
Sebaliknya, keunggulan NSH tidak terlepas dari tembakan tiga angka yang berhasil dilesatkan para pemainnya 3/5 (tiga masuk dari lima kali pencobaan). Budi Margono yang berposisi sebagai shooting guard NSH, menjadi topskor sementara bagi timnya di kuarter pertama dengan total enam poin, dari hasil dua kali tembakan tiga angka.
Lepas kuarter pertama, Cokorda Raka Satrya Wibawa mengganti strategi permainan timnya. Usaha ini berbuah manis, Arki Wisnu dan rekan-rekannya tampil mendominasi dan mulai mendikte NSH di tiga kuarter sisa.
Tidak terlihat passing bola para pemain SM terlalu lama antara satu dengan yang lainnya. Di tambah lagi dengan pergerakan aktif semua pemain yang sangat padu, membuat pertahanan NSH kocar-kacir dalam meladeni permainan cepat Satria Muda.
Pertahanan yang kuat yang menjadi kunci kemenangan NSH atas Pacific di pertandingan kemarin, seperti tidak terlihat di game ini, oleh karena ketangguhan para pemain SMP baik di wilayah paint area maupun lewat serangan fast break yang kerap mereka lakukan, hingga akhirnya Satria Muda Pertamina Jakarta dapat menutup game ini, 81-54.
Dua pemain Satria Muda yakni Riza Raharjo dan Vinton Nolland Surawi, sama-sama menjadi penyumbang angka terbanyak bagi timnya (15 angka). Di kubu NSH, Budi Margono tercatat sebagai topskor timnya dengan torehan 14 angka.
“Satria Muda merupakan tim bagus dan sekaligus juara bertahan. Saat kami berhasil unggul di kuarter pertama, saya katakan kepada para pemain untuk bisa menahan mereka hingga babak pertama. Namun mereka merubah strategi di kuarter kedua dan kami kalah dalam agresifitas rebound. Beberapa kali kami kecolongan fastbreak karena para pemain saya tidak ada yang “stop the ball” (menahan orang pertama saat ia berhasil mendapatkan bola). Selain itu kami juga sering kena di small man mereka yang begitu cepat saat melakukan pergerakan cutting di wilayah pertahanan kami,” kata Mayckel S.D Ferdinandus, pelatih kepala NSH Jakarta mengomentari kekalahan timnya.
“Kita kalah start di kuarter pertama dan kena three point lawan. Untungnya kami bisa melakukan penyesuaian lagi. Hilangnya Dodo (Christian Ronaldo Sitepu) di posisi bigman memang berpengaruh bagi kami. Untungnya bisa saya atasi, karena dia juga selalu memberi saya masukan bagaimana bermain di posisi bigman. Selain itu, ini merupakan tantangan bagi saya sebagai pemain muda, khususnya untuk bisa menggantikan peran pemain senior suatu saat nanti,” ujar Kevin Yonas Sitorus, Power Foward Satria Muda.
“Permainan lawan sangat bagus di kuarter pertama. Namun sisa kuarter berikutnya kami bisa bangkit dengan skema permainan yang saya siapkan. Anak-anak merespon game plan yang saya inginkan. Dengan 4 pemain small man, kami mencoba bermain cepat baik dari serangan fastbreak maupun melakukan rotasi permainan cepat secara kolektif. Tapi sayajuga belum puas dengan defense anak-anak di pertandingan tadi,”komentar Wiwin sapaan akrab pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta kepada awak media lepas pertandingan. (RO)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News