"Memang semua tergantung mekanisme penganggaran karena ini merupakan uang rakyat, tetapi yang pasti kita usahakan tetap (cair) di Oktober," tegas Imam.
Semula, bonus tersebut dijanjikan akan diberikan kepada atlet peraih medali di Olimpiade dan Paralimpiade 2016 pada awal Oktober. Namun, hingga kini, bonus tersebut tidak juga diberikan karena terkendala anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang belum cair.
Pihak Kemenpora sendiri telah meminta nomor rekening beserta NPWP kepada para penerima bonus. Imam memastikan tidak akan ada pemotongan pajak dalam bonus yang diberikan.
"Semua penerima APBN itu wajib NPWP, tetapi kan semua sudah dianggarkan juga termasuk untuk pajaknya. Karena itu, tidak akan ada pemotongan pajak," sambung Imam.
Sementara itu, Kementerian Keuangan akan mempermudah pencairan dana penyelenggaraan Asian Games (AG) 2018.
"Masalah pencairan (dana) tentu ada mekanismenya, tetapi yang jelas pemerintah sangat mendukung Asian Games 2018. Karena itu, Kemenkeu akan mencoba mencari skema terbaik agar pencarian dana bisa lancar," ujar Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Muddai Madang.
Untuk detail pencairan dana, Muddai mengatakan masih menunggu keputusan mekanisme pencairan dari Kemenkeu. Pasalnya, rapat di Kantor Kemenkeu hanya membahas soal dana yang diperlukan, pengurusan, dan mekanisme bantuan pemerintah.
Video: Sean Gelael Petik Pelajaran Berharga dari Jean Alessi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News