Pada babak final, Tyreek coba melakukan dunk dengan putaran 360 derajat namun gagal. Akan tetapi, aksinya melesakkan dunk memutar 180 derajat membelakangi jaring cukup membuat juri Wahyu Widayat Jati, Romy Chandra, Rony Gunawan, Andi Batam dan Ali Budimansyah memberikan nilai total sempurna 50.
"Saya sudah biasa melakukan dunk dari dulu, tapi yang 360 derajat tadi baru saya coba di sini, sayang gagal," kata Tyreek.
Laurentius yang menjadi lawan Tyreek pun mengakui kehebatan lawannya. "Tyreek memang luar biasa. Saya sendiri tidak melakukan persiapan khusus, hanya stok dunk yang saya punya,” kata Laurentius.
Baca: Sharapova akan Bertemu Federasi Tenis Prancis Bahas Status Wild Card
Saat pertandingan All Star, Tyreek juga menggila. Dia membuat 12 dunk yang membuat gempita penonton. "Amazing. Saya benar-benar gembira bisa bermain di All Star, tim menang dan jadi MVP,” kata Tyreek sumringah.
Baca: Tak Ada Hadiah untuk Bottas usai Tampil Gemilang di Barcelona
Seusai laga, tak habis-habisnya pecinta bola basket mengajaknya foto bersama. Tyreek menjadi starter tim Merah bersama rekan satu klubnya, Arki Dikania Wisnu serta tiga pemain CLS, Mario Wuysang, Sandy Febriansyakh, dan Jamarr Andre Johnson. Mereka dibantu oleh Diftha Pratama, Chris Ware (Bank BJB Garuda), Ferdinand Damanik (JNE Siliwangi Bandung), Tyrell Corbin (Bima Perkasa Yogya) dan Christiian Ronaldo Sitepu (SM).
Tim Putih diperkuat starter Andakara Prastawa Dhyaksa, Oki Wira Sanjaya (W88.news Aspac), Jarron Crump (Satya Wacana), Daniel Wenas (Pelita Jaya) dan Kevin Loissele serta pemain cadangan Gary Jacobs, Nate Barfield (NSH), Pringgo Renggowo (Aspac), Respati Ragil Pamungkas dan Ponsianus Nyoman Indrawan (PJ). (IBL)
Video: Mati Suri Tinju Profesional Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News