Kembalinya dua pemain Pelita Jaya yang absen di seri sebelumnya, Brandon Jawato dan Andy Poedjakesuma menjadi kekuatan baru. Terbukti, Brandon yang menjadi motor permainan langsung mengundang decak kagum penonton.
Ia mampu melesatkan empat tembakan tiga angka dan menjadi pencetak angka terbanyak sementara (19 angka). Kontras dengan Jamar Andre Johnson yang menjadi bintang kemenangan CLS di pertemuan pertama. Ia hanya mampu mencetak delapan angka dan delapan rebound di babak pertama yang menjadi milik PJE 44-36.
CLS mulai bangkit di kuarter ketiga. Peran point guard veteran Mario Wuysang mengatur ritme permainan timnya terlihat di kuarter ini. Membuat CLS sempat memperkecil skor di akhir kuarter ketiga dengan 57-60.
Pada kuarter keempat, CLS mampu bangkit, bahkan menyudahi dominasi PJE 84-77. Sejumlah pemain PJE seperti Ponsianus Nyoman Indrawan dan Adhi Pratama Putra harus meninggalkan lapangan akibat foul out.
Hal serupa juga di alami pemain CLS, Isman Thoyib yang juga menerima foul out. Namun, sayangnya kemenangan CLS harus di bayar mahal atas cederanya salah satu pemain mereka yakni Ngurah Wisnu yang mendapat nyeri di lutut.
“Good game, seharusnya kita bermain seperti kuarter ketiga dan keempat. Pada kuarter awal kita terlalu membiarkan mereka untuk berkembang Saya cuma menekankan kepada para pemain kalau mau menang bermainlah dengan baik,” ujar pelatih CLS Knights Surabaya, Wahyu Widayat Jati.
Jamarr Johnson mencetak double-double pada game kali ini dengan torehan 19 angka dan 15 rebound. Di kubu PJE, Brandon Jawato tercatat sebagai top performer untuk timnya dengan catatan 19 angka dan tujuh rebound. Dengan kemenangan ini, CLS berhasil menorehkan rekor 2-0 atas PJE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
