Tidak ada kesulitan bagi Serena ketika melakoni perang saudara dalam final yang berlangsung di Rad Laver Arena, Sabtu 28 Januari. Ia hanya butuh waktu 1 jam 21 menit untuk menutup laga dengan skor, 6-4 dan 6-4.
Serena yang lebih muda setahun tampil lebih disiplin dan konsisten ketimbang Venus. Sebagian besar pukulan yang dilancarkannya jarang dijangkau dengan baik, sehingga Venus sering melakukan kesalahan sendiri.
Klik: 25 Wasit Disiapkan untuk IBL 2017
Serena tidak menyia-nyiakan kelemahan yang dimiliki Venus. Laga akhirnya berakhir lewat sebuah pengembalian backhand yang kurang sempurna dari Venus.
Kemenangan ini sangat spesial karena artinya Serena sudah 23 kali menjuarai turnamen bertajuk Grand Slam. Catatan itu membuatnya mencetak rekor baru sebagai petenis wanita tersukses di seluruh penjuru dunia. Sebelumnya, rekor itu disandang Steffi Graff dengan 22 kali gelar juara.
Klik: Mantan Tim Rio Haryanto di F1 Bangkrut
Serena juga berhak kembali ke peringkat satu dunia seusai turnamen ini. Sebelumnya, posisi itu sempat direbut petenis Jerman Angelique Kerber sejak 12 September 2016.
Ini adalah final pertama bagi Venus sejak turnamen Wimbledon pada 2009 silam. Ia sudah kalah delapan kali dari sembilan kali pertemuan dengan Serena, termasuk pada hari ini. (ausopen)
Video: Wiranto Tinjau Pelatnas Bulutangkis di Cipayung
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id