Ostapenko sempat berpikir aneh karena harus bermain tenis di atas lapangan rumput. Padahal menurutnya, lapangan rumput itu lebih cocok untuk bermain sepak bola.
Tapi kemudian, lambat laun ia mempelajari bagaiama cara yang benar bermain tenis di atas lapangan rumput. Petenis berusia 20 tahun itu akhirnya pertama kali mengikuti Wimbledon saat usianya 15 tahun.
"Ketika saya bermain di rumput, saya tidak menyukainya. Saya benar-benar tidak paham. Saya pikir rumput adalah untuk sepak bola," ujar Ostapenko.Klik di sini: Tes Sasis Baru, Rossi Dapatkan Hasil yang Memuaskan
"Tapi kemudian saya belajar memahamiinya dan mencoba mengerti pantulan bola. Sekarang, saya sangat menyukainya," terang petenis kelahiran Riga, Latvia.
Ostapenko yang membawa pulang 2,3 juta Dolar AS (Rp30 miliar) dari Paris, mengakui kalau dengan posisinya saat ini akan ada tekanan yang lebih berat. Untuk itu ia berharap bisa mengatasinya.
"Tentu saja, akan ada lebih banyak tekanan. Tapi saya akan mencoba untuk mengatasinya. Mungkin sulit, tapi saya memilih kehidupan sebagai seorang petenis," terangnya.Klik di sini: Respons Pasangan Denmark Usai Menyingkirkan Kevin/Marcus
"Saya akan baik-baik saja dengan kondisi ini. Yang jelas, akan ada perharian saat saya pulang karena saya telah membuat sejarah untuk negara saya," terang Ostapenko.
Berkat kemenangan bersejarah itu, Ostapenko kini berada di peringkat 12 dunia. Dengan artian ia telah merangsek naik 35 tempat dari posisi sebelumnya yang hanya menempati 47 dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News