Bertanding di Titiwangsa Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Minggu 20 Agustus, tim sepak takraw putri Indonesia menghadapi tuan rumah Malaysia.
Namun nilai sportivitas luntur lantaran mereka menilai wasit mengeluarkan keputusan yang sangat merugikan Indonesia. Seperti beberapa kali servis yang dilakukan Indonesia selalu dianggap salah oleh sang pengadil.
Pada set kedua dan Indonesia dalam keadaan unggul 16-10, wasit memberi poin kepada tuan rumah lantaran salah satu pemain kita salah melakukan servis.Klik di sini: Wushu Sumbang Medali untuk Indonesia
Merasa ada yang aneh dengan pertandingan tersebut, pelatih Asry Syam menginstruksikan anak-anak asuhannya untuk meninggalkan lapangan. Itu ia lakukan sebagai bentuk kemarahannya terhadap sang pengadil. Sambil menangis lantaran telanjur kecewa, para pemain pun keluar dari lapangan.
Sementara itu, asisten pelatih tim sepak takraw putri, Abdul Ghani menilai wasit punya indikasi untuk menjatuhkan mental anak-anak asuhnya.Klik di sini: Panitia SEA Games dan Menpora Malaysia Keluarkan Surat Permintaan Maaf
"Jadi ketika para pemain kami melakukan servis pertama, dibatalkan oleh wasit. Sedangkan lawan (Malaysia), servis pertama sukses. Ini bagaimana kita mau main, bisa depresi anak-anak," ujar Ghani seperti rilis yang diterima dari Humas Kemenpora.
"Dari set pertama sudah ada indikasi. Alasan pembatalan karena kaki pemain kami terangkat ketika servis. Dan memang ada indikasi ditekan para pemain kami ini dari awal supaya Malaysia menang. Kayaknya ada permainan lah, tidak normal dilihat," tegasnya.
Wasit pun memberikan kemenangan kepada Malaysia karena permintaannya untuk para pemain Indonesia kembali ke lapangan tak diindahkan.
Dengan demikian, maka Malaysia sejauh ini telah mengoleksi dua kemenangan. Sebelumnya mereka mampu mengalahkan Filipina dengan skor 2-0.
Sepak Takraw Putra dan Polo Air Putri Sumbangkan Medali untuk Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News