Toni berencana untuk kembali ke Mallorca, di mana ia akan bekerja di akademi tenis Manacor. Ia akan menjadi pelatih anak-anak di akademi tersebut.
BACA: Sam Lowes Tidak Peduli dengan Hasil Tes di Sepang
"Ini adalah musim terakhir saya dengan Rafa (Nadal). Saya tidak akan terus menjadi pelatihnya dan saya akan mengabdikan diri secara eksklusif untuk akademi di Manacor," ujar Toni seperti dilansir Marca.
"Saya ingin mengurus anak-anak berbakat, itu adalah momen paling hebat," sambungnya.
Toni Nadal menegaskan hal ini ketika di Budapest, Hungaria dalam acara Asosiasi pelatih tenis profesional forum. Pelatih Spanyol mengatakan bahwa hubungannya dengan keponakannya tetap stabil dan bahwa setiap tahun yang dihabiskan bersama-sama, mereka tidak pernah mengalami saat-saat krisis, tetapi mengakui bahwa keputusannya untuk mengurangi kegiatan.
"Selama 17 tahun terakhir, saya memutuskan segalanya untuk Rafa, kemudian datang Carlos Costa sebagai manajer dan ayahnya, masing-masing dengan pendapat mereka sendiri," lanjut Toni Nadal.
"Yang benar adalah bahwa setiap tahun saya memutuskan untuk mengurangi, kita akan sampai ke titik di mana saya tidak memutuskan apa-apa. Saya telah melakukan perjalanan selama bertahun-tahun dengan Rafa, tapi sekarang saya ingin kembali ke pelatihan orang-orang muda, dan akademi kami adalah tempat yang tepat," ungkapnya.
BACA: Jadwal Wakil Indonesia di Final Thailand Masters 2017
Ia juga menyatakan bahwa hal itu tidak akan menjadi kejutan jika Rafael Nadal akan memenangi gelar Grand Slam musim ini. Itu ia katakan setelah melihat keponakannya masuk final Australian Open, meski kalah dari Roger Federer.
"Saya tidak akan terkejut. Jika Rafael Nadal tidak mendapat cedera di Madrid tahun lalu, saya akan menyukai peluang kami di Roland Garros," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News