Hal itu membuat prestasi dan performa Murray menurun pada beberapa ajang berikutnya. Peristiwa ini cukup membekas di ingatan petenis 28 tahun itu. Ia mengaku peristiwa itu sangat buruk.
"Ketika saya menang di Wimbledon. Jelas itu merupakan prestasi besar dan membuat saya bahagia. Tapi, usai itu, saya lebih banyak mengalami cedera. Jadi, saya tidak menikmati waktu latihan saya. Saya tidak membenci tenis. Kata-kata menyebalkan bukan hal yang tepat untuk menggambarkan kondisi itu. Tapi, ketika saya melangkah menuju lapangan, itu membuat saya sakit. Saya tidak menikmati hal itu," kata Murray.
"Usai dioperasi, saya masih menemukan kesulitan. Saya sempat berpikir usai dioperasi, saya hanya butuh waktu sebentar untuk mengembalikan performa dan kondisi tubuh hingga bugar. Tapi, hal itu ternyata tidak terjadi langsung demikian. Punggung saya masih sakit. Itu membuat saya semakin mengkhawatirkan kondisi saya," sambungnya.
"Tapi, sekarang, saya sudah kembali menikmati latihan, sering pergi ke gym, dan semakin giat berlatih," tutup Murray.
Murray dijadwalkan tampil pada Wimbledon 2015. Pada laga pembuka, ia akan menghadapi petenis Rusia, Mikhail Kukushkin pada Selasa 30 Juni, waktu setempat. (Sportsmole)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id