Murray sebetulnya cukup kesulitan menghadapi Raonic. Hal itu terlihat dari catatan ace yang ditorehkan kedua petenis tersebut. Raonic mampu melepaskan delapan ace, sedangkan Murray melepaskan tujuh ace.
Dalam efektivitas, kedua petenis tersebut bisa dibilang imbang. Tercatat, Murray dan Raonic sama-sama mencatatkan 39 pukulan winner.
Pertarungan sengit langsung ditunjukkan kedua petenis pada enam game set pertama. Ketika itu, mereka bermain imbang dengan skor 3-3.
Performa Murray meningkat ketika memasuki game ketujuh. Sejak itu, ia berhasil menutup kemenangan pada set pertama dengan skor 6-4.
Kekalahan tak membuat semangat Raonic mengendur. Ia tetap memberikan perlawanan ketat untuk Murray pada set kedua. Buktinya, ia berhasil membawa Murray bermain 12 game dengan skor 6-6.
Hingga keduanya harus bertarung pada babak tie break. Pada momen itu, Murray berhasil menang dengan skor 7-3 sekaligus memastikan kemenangan pada set kedua dengan skor 7-6.
Memasuki set ketiga, Murray kembali mendapat kesulitan. Ketika itu, ia kembali harus bermain melawan Raonic hingga babak tie break. Akan tetapi, Murray berhasil menunjukkan kelasnya sebagai petenis papan atas. Ia mampu memenangkan babak tie break dengan skor 7-2.
Keberhasilan menjuarai Wimbledon 2016 menambah catatan apik Murray. Dengan hasil tersebut, ia berhasil mengoleksi gelar ketiga di ajang Grand Slam. Ini juga merupakan gelar keduanya di Wimbledon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
