Hal ini bukan karena Indonesia tampil sebagai juara umum, tapi dikarenakan Indonesia akan jadi tuan rumah Asian Games ke-18 di Jakarta, Bandung, dan Palembang pada 2018 mendatang.
Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, beserta Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo dan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, naik ke panggung untuk menerima bendera Korsel, sebagai simbolis Korsel menyerahkan kepada Indonesia untuk menggelar turnamen multievent se-Asia tersebut.

(Gubernur Sumsl, Alex Nurdin saat menerima obor Asian Games, ditemani Ahok (tiga dari kanan) di upacara penutupan Asian Games/ANTARA FOTO/SAPTONO)
Dalam upacara yang meriah dengan tampilnya sejumlah artis K-POP seperti Big Bang, ditampilkan juga kesenian tradisional dari beberapa daerah di Indonesia. Hal ini ditujukan untuk pengenalan budaya Indonesia kepada seluruh negara-negara di Asia.
Dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 mendatang, maka ini menjadi kali kedua tanah air kita terpilih sebagai tuan rumah. Indonesia pertama kali dipercaya sebagai tuan rumah Asian Games, yakni pada 1962 atau 52 tahun silam.
Kepercayaan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk mempersiapkan semua hal dengan baik. Mulai dari infrastruktur, hingga kesiapan akomodasi dan lain-lain.
Tak lupa juga, Indonesia juga harus berbenah untuk memperbaiki prestasi. Seperti diketahui, pada Asian Games tahun ini, Indonesia hanya menempati posisi 17 dengan hanya mengoleksi 4 emas, 5 perak dan 11 perunggu. Hasil ini jauh dari target yang dibebankan KONI-KOI yakni menembus peringkat 10 besar dengan raihan sembilan medali emas.
Empat emas yang berhasil diraih Indonesia pada Asian Games kali ini yakni, ganda putra bulu tangkis lewat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, ganda putri (Greysia Polii/Nitya Krishinda), Lompat jauh (Maria Londa), dan wushu yang diraih Juwita Niza Wasni yang mendapat limpahan emas dari atlet Malaysia, Tai Cheau Xuen yang didiskualifikasi karena terbukti menggunakan doping.
Sementara itu, Tiongkok tampil sebagai juara umum pada Asian Games 2014 dengan raihan 151 emas, 108 perak dan 83 perunggu. Hasil ini sekaligus mempertahankan hegemoni Negeri Tirai Bambu yang memenangi sembilan edisi terakhir Asian Games secara beruntun. Tiongkok terakhir kali gagal jadi juara umum adalah pada Asian Games 1978 di Bangkok, Thailand, di mana kala itu Jepang tampil sebagai juara umum.
Jepang sendiri pada edisi tahun ini berada di posisi tiga dengan raihan 47 emas, 76 perak dan 77 perunggu. Negeri Matahari Terbit berada di bawah Korea Selatan yang menempati posisi dua dengan 79 emas, 71 perak dan 84 perunggu.
Sementara itu, dari kawasan Asia Tenggara, Thailand tampil sebagai yang terbaik dengan menempati posisi enam (12 emas, 7 perak dan 28 perunggu).
Berikut klasemen akhir Asian Games 2014:
Negara | Emas | Perak | Perunggu | Total |
1. Tiongkok | 151 | 108 | 83 | 342 |
2. Korea Selatan | 79 | 71 | 84 | 234 |
3. Jepang | 47 | 76 | 77 | 200 |
4. Kazakhstan | 28 | 23 | 33 | 84 |
5. Iran | 21 | 18 | 18 | 57 |
6. Thailand | 12 | 7 | 28 | 47 |
7. Korea Utara | 11 | 11 | 14 | 36 |
8. India | 11 | 10 | 36 | 57 |
9. Taipei | 10 | 18 | 23 | 51 |
10. Qatar | 10 | 0 | 4 | 14 |
11. Uzbekistan | 9 | 14 | 21 | 44 |
12. Bahrain | 9 | 6 | 4 | 19 |
13. Hong Kong | 6 | 12 | 24 | 42 |
14. Malaysia | 5 | 14 | 14 | 33 |
15. Singapura | 5 | 6 | 13 | 24 |
17. Indonesia | 4 | 5 | 11 | 20 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id