Seperti dijelaskan pelatih hoki putra DKI, Ahriandi Gusmana, insiden berdarah itu terjadi tanpa adanya alasan yang jelas. Seorang pemain belakang Papua, disebutkannya, secara tiba-tiba memukul Dadan karena ingin membantu temannya yang terkena pukul lebih dulu.
"Ketika pertandingan berjalan, tiba-tiba pemain belakang kami, Bayu Rahmat dipukul lebih dulu pakai stik di bagian perut. Tapi, Dadan yang ingin menghampiri Bayu malah langsung kena pukul di bagian kepala oleh orang yang sama," papar Ahriandi.
(Baca: Hendy-Yolla Persembahkan Emas DKI Jakarta dari Pencak Silat)
Imbas insiden tersebut, jalannya laga sempat tertunda dan Dadan pun langsung mendapat perawatan darurat dari tim medis Jalak Harupat. Namun karena kondisinya cukup buruk, Dadan langsung dilarikan ke RSUD Soreang dan mendapat 10 jahitan di kepalanya.
"Setelah dari RSUD Soreang, Dadan di rujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani MRI. Setelah itu ia langsung dibawa ke hotel karena hasi MRI-nya tidak bermasalah. Tapi, dia malah muntah-muntah di hotel, sehingga dianjurkan dibawa ke RS Borromeus oleh tim medis KONI DKI," jelas Ahriandi.
Musibah yang dialami Dadan ternyata tidak sia-sia. Pasalnya, tim DKI malah mampu menang atas Papua dengan skor 2-0. Sayang, Dadan dipastikan gagal tampil pada laga selanjutnya karena ia dianjurkan beristirahat sekitar sepekan.
Pemain Papua yang melakukan pemukulan, disebutkan Ahriandi, sudah mendapat sanksi larangan bermain sebanyak tiga laga. Selanjutnya, seluruh bukti pemukulan akan dilaporkan kepada KONI DKI Jakarta.
"Kami akan menyerahkan semua bukti ke manager dan KONI DKI. Kami punya foto dan video kejadian, dan itu jelas karena faktor kesengajaan," tutup Ahriandi.
Video: DKI Jakarta Raih Medali Emas dari Cabang Sepatu Roda
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News