Satya Wacana sempat tampil mengejutkan di kuarter pertama. Mengandalkan Ragil yang sedang on fire, Satya Wacana unggul 9-2. Namun, kehadiran Mario Wuysang membawa kebangkitan bagi CLS. Pemain senior CLS itu tampil mengesankan lewat pergerakan dan tembakan akuratnya.
Pelatih CLS, Wahyu Widayat Jati pun memasukkan Jamarr Andre Johnson ke dalam lapangan. CLS pun mulai mengejar ketinggalannya. Namun, Satya Wacana tetap bisa menjaga keunggulan 19-14 pada akhir kuarter pertama.
CLS mulai menunjukkan permainan terbaiknya di kuarter kedua. Raihan poin beruntun membawa CLS balik memimpin 27-19. Meski berusaha mengejar, Satya Wacana tetap tertinggal 25-30 pada akhir kuarter kedua.
Tiga kali three point Sandy Febiansyakh dan 10 poin Jamarr membuat CLS unggul semakin jauh di kuarter ketiga. Satya Wacana tak lantas menyerah begitu saja. Keberadaan Firman Nugroho di bawah ring, kerap menghasilkan angka bagi Satya Wacana. Skor 59-47 bagi CLS menjadi penanda berakhirnya kuarter ketiga.
Tim asal Surabaya memberi kesempatan bermain kepada para pemain pelapisnya di kuarter keempat. Kesempatan itu pun tak disia-siakan begitu saja oleh mereka. Total 20 poin berhasil dibukukan CLS pada kuarter terakhir ini. CLS pun mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 79-62.
Jamarr Andre Johnson menorehkan double-double (11 poin dan 12 rebounds) bagi CLS di pertandingan ini. Double-double turut juga dibuat oleh center andalan Satya Wacana, Firman Dwi Nugroho. Firman membukukan 25 points dan 12 rebounds.
Dengan hasil ini, CLS berhasil menyapu bersih lima kemenangan di seri IV. Total 42 poin yang diraih CLS, membawa mereka menempati peringkat pertama klasemen sementara IBL 2016. Sedangkan bagi Satya Wacana, meski kalah, mereka masih aman di peringkat ketujuh dengan koleksi 32 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News