Mohammad Sarengat (Foto: Topscore/Koresponden)
Mohammad Sarengat (Foto: Topscore/Koresponden)

Tutup Usia, M. Sarengat Tak Sempat Sampaikan Pesan Terakhir Kepada Keluarga

Kautsar Halim • 14 Oktober 2014 01:11
medcom.id, Jakarta: Indonesia kehilangan salah satu legenda olahraga Indonesia yang paling dibanggakan sepanjang masa, yakni Mohammad Sarengat. Mantan sprinter tercepat se-Asia itu dinyatakan tutup usia, Senin 13 Oktober 2014 pukul 13.45 setelah bertahun-tahun bergelut melawan stroke.
 
M. Sarengat wafat pada usia 75 tahun, meninggalkan tiga anak, empat cucu, dan seorang istri. Di balik prestasinya yang hebat dalam lintasan lari, ternyata beliau juga apik dalam membesarkan keluarga.
 
"Papa sosok yang bertanggung jawab, pemimpin keluarga yang baik, dan sayang sama semua anak-anaknya. Buat saya, papa adalah sosok suami idaman," Papar Meidy Sarengat, salah satu putri almarhum ketika berbincang dengan Metrotvnews.com, Senin (13/10) di rumah duka, Kemang, Jakarta Selatan.

Stroke yang menimpa sang legenda diakui Meidy sangat membuat ayahnya menderita. Selama lebih dari lima tahun, almarhum sudah sering bolak-balik rumah sakit tanpa sempat menyampaikan kata-kata terakhirnya.
 
"Sebelumnya, almarhum memang sudah sakit selama 5 tahun dan kondisinya lemah, jadi beliau belum sempat menyampaikan pesan terakhirnya. Tapi, sampai saat-saat terakhirnya papa tetap mengerti jika kita bicara sesuatu," papar Meidy.
 
Agar lebih mudah merawat makamnya, seluruh keluarga sepakat M. Sarengat untuk dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Upacara pemakaman dijadwalkan berlangsung esok hari, Selasa 14 Oktober pukul 9.30 WIB.
 
Sementara itu, sampai dengan berita ini diturunkan para tamu yang melawat lebih didominasi dari kalangan kerabat, sanak keluarga, dan anggota TNI Angkatan Darat.
 
"Informasi ini kan baru, sepertinya kalau dari kalangan atlet atau olahraga belum sempat hadir. Banyaknya paling dari Angkatan Darat. Soalnya, Papa sempat di angkatan darat juga," Aku Meidy. "Tapi tadi Roy Suryo (Menpora) sudah menyampaikan ucapan bela sungkawa lewat telepon. Kalau datang sih belum," tambahnya menutup.
 
Nama M. Sarengat mulai mencuat ke permukaan setelah mengharumkan nama Indonesia pada ajang Asian Games 1962 dengan menyumbangkan dua medali emas. Masing-masing untuk nomor lari 100 meter dan lari gawang 110 meter. Ajaibnya, dia menyelesaikan nomor lari 100 meter dengan catatan waktu 10.2 detik. Tak ayal, julukan manusia tercepat di Asia pun tetap hinggap sampai akhir hayatnya.
 
Selepas sukses di bidang olahraga, Sarengat mendapatkan beasiswa pemerintah dan menyelesaikan studi kedokteran di Universitas Indonesia. Saat itu namanya tetap wangi lantaran perdana menteri pertama Indonesia, Adam Malik mengangkatnya sebagai dokter pribadi.
 
Sarengat lahir di Banyumas, Jawa Tengah, tanggal 28 Oktober 1939 dan wafat tanggal 13 Oktober 2014 pukul 13.45 pada usia 75 tahun.
 
"Selamat jalan sang legenda, Jasadmu boleh mati namun jasamu akan tetap abadi"
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PAT)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan