Praven/Debby mengawali set pertama dengan percaya diri. Pasangan peringkat 19 dunia ini sempat memimpin di awal dengan unggul jauh atas Zhang/Zhao 9-5.
Namun juara Olimpiade 2012 itu merusak konsentrasi Praveen/Debby dan perlahan menyamakan kedudukan menjadi 9-9. Usai turun minum, pasangan Tiongkok tidak membiarkan Praveen/Debby unggul. Zhang/Zhao langsung menyalip pasangan Indonesia 16-15.
Gantian pasangan Tiongkok yang memimpin jalannya pertandingan, Zhang/Zhao berbalik unggul 19-16. Praveen/Debby sempat menempel 19-20 namun Zhang/Zhao menutup set pertama dengan kemenangan 21-19 atas Praveen/Debby.
Di set kedua, Zhang/Zhao langsung menguasai jalannya pertandingan dan semakin intens melakukan serangan. Alhasil, Praven/Debby tertinggal 8-3.
Beberapa kali pelatih memberi instruksi di seberang lapangan kepada Praveen/Debby. Perlahan, gantian pasangan Indonesia yang menyamakan kedudukan. Praveen/Debby menyamakan kedudukan menjadi 8-8. Sama seperti di set pertama, kedua pasangan bertarung sengit, beberapa kali baik Praveen/Debby maupun Zhang/Zhao bertarung ketat di depan net.
Zhang/Zhao yang lebih berpengalaman tidak membiarkan pasangan Indonesia untuk unggul. Praveen/Debby hanya berhasil menempel di poin 17-18 dari Zhang/Zhao. Poin Praveen/Debby tertahan di angka 17 dan Zhang/Zhao meraih empat poin berturut-turut dan menutup set kedua sekaligus melaju ke babak final dengan 21-17.
Dengan demikian, Praveen/Debby harus puas hanya menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia. Meski demikian, Indonesia masih bisa berharap pada pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang hingga berita ini diturunkan masih bertarung ketat dengan musuh bebuyutannya Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok) untuk memperebutkan tiket final melawan Zhang Nan/Zhao Yunlei. (Satria Putra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id