Semifinal mempertandingkan M. Ivanto (Kalimantan Timur) kontra Agus Setia (Kalimantan Selatan). Ricuh terjadi seusai Ivanto diputuskan keluar sebagai pemenang atau berhak melaju ke final.
Sontak, pelatih Kalsel yang tidak sepakat dengan keputusan juri langsung mencoba melakukan protes. Namun, upaya tersebut tidak diperkenankan karena keputusan mutlak sudah terjadi.
Bersikeras tidak terima dengan keputusan tersebut, salah satu pegulat Kalsel nekat masuk ke lapangan dan menyasar para juri. Namun, tindakan itu masih bisa diantisipasi karena polisi dan TNI sudah berjaga-jaga sejak awal pertandingan.
(Baca juga: Atlet Naturalisasi di Cabang Gulat ini Jadi Rebutan Selfie)
Sayang, aksi pengamanan yang dilakukan aparat malah membuat situasi makin memanas. Seperti terekam dalam cuplikan video, mereka tidak segan memukul pemain Kalsel beramai-ramai. Seorang anggota polisi juga sempat ditarik satuannya karena terpancing suasana.
Situasi baru reda ketika beberapa manajer dari kontingen lainnya ikut membujuk para atlet Kalsel yang emosi. Pertandingan semifinal lainnya baru dilanjutkan 15 menit kemudian.
Sebelumnya, Senin kemarin, kericuhan juga pecah di arena gulat. Imbasnya, pertandingan ditunda dan baru dilanjutkan pada hari ini. Hingga berita ini diturunkan, sesi semifinal sudah selesai, namun penyelenggaraan final ditunda karena alasan yang belum jelas.
Pertandingan gulat PON 2016 Jabar kembali ricuh. Aksi kurang terpuji ini terjadi seusai Kalsel dikalahkan Kaltim pic.twitter.com/nuIVLR0iN5
— Kautsar Zamrocknight (@Zamronice) September 27, 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News