Pada babak playoff, depalan tim tersebut akan menjalani pertandingan dengan format best of 3, dengan posisi satu dan dua klasemen mendapatkan keuntungan twice to beat.
Performa setiap tim tak lepas dipengaruhi oleh performa pemain. Penghargaan pemain terbaik pun memberikan apresiasi terhadap kinerja pelatih yang mampu mewujudkan performa terbaik dari pemain tersebut.
Penghargaan pemain terbaik IBL Indonesia 2015-2016 akan ditentukan melalui voting. Mayoritas suara pemilihan berasal dari rekan media yang mendapatkan suara sebanyak, 70 persen. Sisanya, (30 persen) suara dari pihak Starting-5 selaku operator liga.
Berikut nama-nama para kandidat penerima IBL 2016 Individual Awards:
1. Most Improvement Players (MIP)
- M Rizal Falconi (Garuda Bandung)
Berposisi sebagai forward, kontribusi poin Falconi meningkat, 5,4 point menjadi 10,14 point per game. Rebound Falconi juga berperan banyak dengan 7,6 rebound. Torehan terbaik Falconi musim ini adalah 23 poin dan 10 rebound.
- Daniel Timothy Wenas (Garuda Bandung)
Daniel Wenas kerap ditugaskan menjadi point guard dan berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Kontribusi pointnya meningkat dari enam poin menjadi 10,9 poin per game. Di seri enam ini tiap pertandingan Wenas mencetak 14 point per pertandingan.
- Firman Dwi Nugroho (Satya Wacana Salatiga)
Memimpin SWS pertama kalinya masuk ke babak playoff, Firman bermain luar biasa dengan 18 kali double-double. Dari enam poin dan enam rebound yang ia cetak, tiap pertandingan membaik menjadi 13,5 point dan 10,9 rebound tiap pertandingan.
2. Defensive Player Of The Year (DPOTY)
- Firman Dwi Nugroho (Satria Wacana Salatiga)
Firman memimpin blocked shoot per game dengan 3,3 blok per game. Selain itu Firman juga membukukan 7 defensive rebound per game. Sebagai tembok pertahanan dari SWS yang akhirnya membawa SWS berhasil masuk ke babak playoff.
- Jamarr Andre Johnson (CLS Knight Surabaya)
Jamarr mengoleksi defensive rebound terbanyak dengan 7,6 dan mencetak 1,2 blok per game. Selain itu Jamarr meraih peringkat empat untuk steal per game dengan 1,9 steal per game. Pebasket naturalisasi ini pun satu-satunya pemain dengan posisi power forward yang menjadi lima pemain terbanyak yang melakukan steal.
- Galank Gunawan (Garuda Bandung)
Galank pemain dengan defensive rebound kedua terbanyak dengan 7,1. Namun, jika digabungkan dengan offensive rebound, Galank adalah pengumpul rebound terbanyak dengan 11,31 rebound per game. Galank juga membukukan 1,5 steal per game dan 0,6 blok per game. Torehan defense Galank tersebut membuat GRB menjadi tim dengan kemasukan paling kecil di liga dengan 55,1 point kemasukan.
3. Six Man Of The Year (SMOTY)
- Andakara Prastawa Dhyaksa (Aspac Jakarta)
Prastawa tampil sebagai penganti di hampir semua pertandingan ASP. Namun, 22 persen poin Aspac tercipta dari tangan Prastawa. Meski sebagai cadangan, Prastawa memiliki point produce paling tinggi diantara pemain Aspac, 13,2 point.
- Kaleb Ramot Gemilang (CLS Knight Surabaya)
Kaleb merupakan pilihan pertama Coach Wahyu Widayat jati untuk menggantikan Jamarr Andre Johnson atau M Isman Toyib. Bermain 18 menit di tiap pertandingan, Kaleb mencetak 91,4 point offense rating serta 8,1 point dan 4,9 rebound.
- Faisal Julius Achmad (Pelita Jaya Energi)
Faisal menjadi point guard kedua bagi PJE. Ia bermain 17 menit tiap pertandingan dengan torehan 7,06 point, 2,8 rebound, dan 2,5 assist.
4. Rookie Of The Year (ROTY)
- Jammar Andre Johnson (CLS)
Pebasket serba bisa ini membawa CLS hanya menelan dua kekalahan selama musim reguler. Offensive rating Jamarr yang terbaik di liga dengan 112,9 point. Memimpin perolehan point dengan 15,3 point, dan juga menjadi pemain dengan point produce terbaik di liga denga 14,4point.
- Brandon Jawato (Pelita Jaya Energi)
Brandon menjadi amunisi anyar bagi PJE untuk memperkuat barisan small man mereka. Bermain 18 menit tiap pertandingan, Brandon mencetak 10,3 point per game, 4,3 rebound per game dan 1,6 assist per game. Offense rating Brandon mencapai 79,6 dengan 39% untuk Floor%.
- Abraham Damar Grahita (Stadium Jakarta)
Abraham adalah salah satu rookie Stadium yang cukup mencuri perhatian. Abraham bermain sebanyak 26 pertandingan dari total 33 pertandingan Stadium. Ia mencetak 6,8 point dan 2,7 rebound di setiap pertandingannya. Abraham memiliki offense rating sebesar 86,7 point.
5. Coach Of The Year (COTY)
- Wahyu Widayat Jati (CLS)
Performa CLS yang luar biasa pada musim ini tak lepas dari tangan dingin seorang Wahyu Widayat Jati. Hanya kalah 2 kali dari 33 pertandingan selama seri reguler, CLS dibawanya menjadi tim paling tajam offense-nya di liga dengan 99,4 offense rating.
- Efri Meldi (Satya Wacana Salatiga)
Satya Wacana dibawanya bisa merasakan suasana playoff. Coach Efri Meldi mampu memaksimalkan pemain yang ada untuk pertama kalinya menduduki delapan besar IBL Indonesia 2015 - 2016.
- Fictor Gideon Roring (Garuda Bandung)
Dengan squad terbatas, Coach Ito mampu membawa GRB menduduki lima besar. GRB pun menjadi tim paling agresif di liga dalam hal offensive.
6. Most Valuable Player (MVP)
- Jamarr Andre Johnson (CLS)
Jamarr memimpin perolehan top scorer dengan 15,3. memimpin offense rating dengan 112,9 point dan peringkat pertama untuk point produce / game dengan 14,4 point. Raihan point tertinggi Jamarr pada saat preseason adalah 37 poin dan 13 rebound. Sedangkan pada saat musim reguler, Jamarr mencetak 31 point dan 13 rebound pada saat CLS berhasil mengalahkan PJE.
- Andakara Prastawa Dhyaksa (Aspac)
Ia berada di peringkat kedua dalam urusan mencetak angka dengan 14,7 poin per game. Serta pencetak assist per game di urutan keempat dengan 4,4 assist per game. Keunggulan Prastawa adalah tembakan tiga angkanya. Ia memasukkan total 61 dari 189 tembakan 3 angka.
- Firman Dwi Nugroho (Satya Wacana Salatiga)
Firman menjadi sosok penting bagi perjalan SWS menembus babak playoff untuk pertama kalinya dalam sejarah tim. Torehan 18 kali double-double adalah bukti yang tak terbantahkan bagaimana pentingnya seorang Firman Dwi Nugroho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News