Toni tidak menggeluti olahraga BMX yang cuma mengandalkan trik free style. Ia tampil di kategori yang mengutamakan kecepatan dan ketangkasan ketika melewati undakan rintangan. Sekilas, olahraga ini persis dengan motocross.
Toni bukan orang baru dalam dunia BMX. Ia sudah mengenal olahraga tersebut ketika masih menginjak usia 13 tahun. Demi mengasah bakat, Toni tak segan-segan ikut serta di kompetisi lokal untuk kategori dewasa.
Kehebatan Toni sebagai pesepeda nasional baru terlihat ketika mewakili Jawa Tengah di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 Kalimantan Timur. Saat itu, Toni yang baru berusia 17 tahun mampu merebut medali emas usai mengalahkan sejumlah lawan yang lebih senior.
Selesai menguasai balapan dalam negeri, Toni langsung berkesempatan naik level dengan mengikuti kejuaraan internasional di luar negeri. Hebatnya, Toni langsung menjadi yang terbaik di ajang Thailand National Series 2011.
Persatuan Sepeda Internasional (UCI) tak menutup mata dengan kehebatan Toni. Guna mengembangkan bakat Toni, UCI memberikan beasiswa di Swiss selama empat tahun. Lewat beasiswa itu, permainan Toni semakin meningkat karena mendapat lawan tanding dan fasilitas terbaik di Eropa.
Olahraga BMX akhirnya membawa Toni ke Olimpiade 2016. Ia diperbolehkan mewakili Indonesia karena Brasil selaku tuan rumah menyerahkan slot gratis di cabang olahraga tersebut kepada Indonesia.
Toni akan akan ditantang 31 atlet dari 18 negara peserta selama Olimpiade 2016. Saingan terberatnya dalam ajang yang berlangsung pada 18 Agustus itu adalah Amerika Serikat, Belanda, Perancis, Latvia, dan Jepang. Selamat berjuang Toni. Buktikan atlet Indonesia juga bisa bersaing di cabang olahraga BMX!
Biodata
Nama Lengkap: Toni Syarifudin
Cabang Olahraga: BMX
Lahir: Solo, 13 Juni 1991
Ranking dunia: 19
Prestasi
- Medali perak Sea Games 2011
- Juara pertama Thailand National Series 2011
- Juara pertama PON 2008
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News