"Kami sudah berkomunikasi langsung dengan Gubernur Jawa Barat. Tapi mereka belum memberikan tanggapan lebih jauh tentang persiapan sebagai tuan rumah sehingga lebih baik kami fokus ke Jakarta," kata Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari kepada media di Jakarta, Selasa 2 Mei 2017.
Namun, Pemerintah DKI Jakarta, lanjut Okto, belum dapat mempersiapkan penyelenggaraan Asian Paragames menyusul kepemilikan sejumlah gelanggang olahraga di Jakarta oleh Kementerian Sekretariat Negara.
"Banyak pihak yang masih berpikir persiapan penyelenggaraan Asian Paragames nanti selepas Asian Games. Seakan Asian Paragames menjadi penyelenggaraan tambahan saja," kata Okto.
Selain logo, INAPGOC juga telah menyiapkan slogan penyelenggaraan dan situs resmi dalam jaringan (online).
"Kami bahkan telah mempunyai ruang iklan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Okto.
Okto mengatakan anggaran penyelenggaraan Asian Paragames sebesar Rp1,3 triliun merupakan penyesuaian dari anggaran sebelumnya sebesar Rp2,6 triliun. Jadi telah dipotong 50 persen.
Sebelumnya, Provinsi Jawa Barat mengajukan diri menjadi tuan rumah Asian Paragames 2018 menyusul sejumlah gelanggang yang dimiliki provinsi itu setelah sukses menyelenggarakan Pekan Paralimpiade Nasional 2016.
"Gubernur Jawa Barat sudah mengajukan surat kepada pemerintah. Kami percaya diri karena sudah mempunyai gelanggang paragames meskipun tidak seluruhnya," kata Kepala Komite Paralimpiade Nasional Jawa Barat Ukun Rukaendi dalam Rapat Kerja Nasional Komite Paralimpiade Nasional Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Kamis 27 April lalu.
Jawa Barat, lanjut Ukun, setidaknya mempunyai separuh dari total gelanggang cabang-cabang olahraga Asian Paragames 2018. (ant)
Video: Pengamat: Kecerdikan Bawa Bottas Juarai F1 GP Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
