Namun, Sekretaris Kemenpora RI Gatot S Dewa Broto mengatakan, saat ini ada sembilan cabor lagi yang belum mengurus dana bantuan kepada Kemenpora RI. Lebih lanjut Gatot menjelaskan, beberapa cabor yang belum mendapat dana tersebut dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya, adanya dualisme kepengurusan dan ada juga anggaran cabor mengalami kenaikan sedikit dari anggaran yang telah disepakati.
"Seperti contohnya PTMSI (Tenis Meja), Hockey itu ada dualisme kepemimpinan. Kalau perubahan angka seperti PBSI (Badminton) yang bergerak sedikit. Dan yang ketiga, karena ada beberapa cabor yang belum mendapat mandat dari ketua umumnya," jelas Gatot kepada Medcom.id.
Beberapa cabor yang belum menerima dana dikarenakan kurang lengkapnya beberapa persyaratan. Ada 13 item syarat yang ditentukan Kemenpora. Misalnya, belum disertakannya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan kurangnya SK dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).Baca juga: Asian Games 2018: Venue SUGBK Sudah Rampung, Tinggal Benahi Fasilitas Umum
"Kunci ada di mereka, kami tidak ingin mempersulit. Harapannya as soon as possible, semakin mundur semakin molor dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesiapan atlet untuk Asian Games." jelas Gatot.
Terang saja, berkaca dari SEA Games 2017 lalu, lagi-lagi anggaran menjadi faktor paling berpengaruh dalam konsentrasi atlet.
Video: Empat Hal Jadi Catatan Penting dari Evaluasi Test Event Asian Games 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News