"Semua kebutuhan pelatnas mendesak karena atlet-atlet elit butuh dukungan yang kompleks termasuk kejuaraan uji coba dan pemusatan pelatihan di luar negeri," kata Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto di Jakarta, Senin 20 Maret 2017.
Pemerintah telah menganggarkan pagu anggaran Rp500 miliar pada 2017 untuk Satlak Prima dan Komite Paralimpiade Indonesia demi peningkatan prestasi pada Asian Games 2018.
"Anggaran Rp500 miliar itu tidak cukup dan kami sedang menghitung anggaran tambahannya bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," kata Soetjipto tentang rapat yang digelar di Gedung PP ITKON Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta, Senin, bersama BPKP.
Pembahasan anggaran Satlak Prima bersama BPKP untuk program pelatnas, menurut Soetjipto, untuk menutup kebutuhan pelatnas yang belum terpenuhi pada 2016 antara lain anggaran latihan, peralatan, gaji atlet dan pelatih, serta uji coba dan pelatihan luar negeri.
"Saya pikir kalau penambahan anggaran, BPKP lebih tahu dan akan merekomendasikan kepada pemerintah. Kebutuhan pelatnas itu nantinya akan menyangkut pengadaan-pengadaan. Tapi, kami telah meminta saran dari BPKP," katanya.
Satlak Prima membutuhkan tambahan anggaran untuk menambah jumlah atlet pelatnas menjadi 878 atlet pada Asian Games.
Baca juga: Jusuf Kalla Minta Pengurangan Cabor Asian Games 2018
"Jumlah atlet pada 2016 sekitar 317 atlet karena kami melakukan efisiensi pada 2016. Jika Indonesia akan mengikuti 42 cabang olahraga dalam Asian Games, kami akan menambah atlet pada 2017 hingga mencapai 878 atlet," katanya.
Namun, penambahan itu akan mengikuti peluang kontribusi medali bagi kontingen Merah-Putih yaitu dengan memprioritaskan atlet-atlet yang sangat berpotensi meraih medali emas.
Indonesia menargetkan peringkat delapan hingga 10 besar dalam Asian Games dengan perolehan 23 medali emas. (Ant)
Video: ?Membedah Kekuatan Tim yang Berlaga di Playoff IBL 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News