Bukan tanpa alasan panitia memilih lokasi lomba di bagian paling barat pulau Jawa. Suasana yang indah dan medan yang menantang membuat penyelenggara terpesona.
Selain itu, panitia juga ingin berbagi dengan warga setempat dengan membeli aneka jualan maupun menyewa home stay untuk para peserta.
"Kita mencari suasana hutan yang menarik, menantang, seru, dan yang pasti aman. Karena kita tahu pelari yang ikut serta rata-rata pemula. Ujung Kulon ini boleh dibilang oke untuk pelari pemula dan untuk yang profesional sangat cocok untuk speed. Sekaligus memperkenalkan juga Ujung Kulon ini," ujar Budi Cahyono selaku ketua panitia Jungle Book Marathon ketika berbincang dengan Metrotvnews.com, Sabtu (23/4/2016).
"Karena belakangan ini, turis jarang mampir ke sini. Ketika kami ngobrol dengan warga di sini, mereka mengeluhkan karena turis jarang menginap di sini. Mungkin, karena akses jalan ke sini sulit. Jadi setelah mereka mendengar kami mau adakan event, mereka senang sekali karena home stay terpakai, warung makanan juga laku," sambungnya.
Budi juga menceritakan awal mula tercetusnya ide memberikan sumbangan kepada perpustakaan.
"Sebenarnya, pertamanya kita ingin hanya lari saja. Tetapi setelah diskusi dengan penduduk di sini, kita tergugah juga untuk membantu perpustakaan. Tadinya sih tidak ada niatan sumbang buku, selesai lari ya sudah bubar saja. Tetapi setelah diskusi, akhirnya kita sepakat untuk membuat suatu hal yang menarik dan melibatkan masyarakat di sini juga," papar Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
