Dalam pertandingan tersebut, Irene bermain tanpa melihat papan catur atau blind chess. Ia hanya mendengar dari asisten yang menyampaikan langkah buah catur sambil berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh drifter nasional Akbar Rais.
Irene memainkan bidak putih sedangkan Raffi berada di bidak hitam sedangkan. Irene yang berada di posisi menyerang mengawali permainan dengan langkah E4.
Lebih dari sepuluh menit pertandingan berjalan, Irene yang berada di dalam mobil drifting akhirnya menawarkan draw, dan diterima langsung oleh Raffi.
Alasan Irene tidak lain karena dirinya sudah tak kuat menahan pusing bermain catur dari dalam mobil drifting. "Pusing banget, aku nahan mau muntah," ujar Irene.
Raffi dapat hadiah Rp60 juta
Pertandingan catur tersebut mendapat dukungan dari Sekretaris Jenderal PB Percasi, Henry Hendratno, yang hadir dalam acara itu. Dia berharap duel Irene dan Raffi tersebut dapat memasyarakatkan catur, sekaligus drifting di Indonesia.Pertandingan tersebut juga mendapatkan dukungan dari pengusaha Gilang Widya Pramana. Pemilik dari Juragan 99 Trans, yang bergerak di bidang transportasi darat, itu menyediakan hadiah untuk pertandingan tersebut dengan total Rp120 juta, masing-masing Rp100 juta untuk pemenang, dan Rp20 juta untuk yang kalah.
"Karena hasilnya draw, hadiahnya kita bagi dua saja... jadi Rp60 juta (untuk Irene) dan Rp60 juta (untuk Raffi)," kata Gilang.
Raffi memilih mendedikasikan hadiah yang dia dapatkan 100 persen untuk atlet-atlet catur yang sudah pensiun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id