Pontianak terletak di garis khatulistiwa dengan ketinggian berkisar antara 0,1 sampai 1,5 meter di atas permukaan laut. Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis ekuator.
Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi. Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu.
Klik: Euforia Asian Para Games Diharapkan Sama Seperti Asian Games
Jika dikaitkan dengan hal tersebut, Pawai Obor Asian Para Games III tahun 2018 kali ini tak kalah istimewanya dari kota-kota sebelumnya yang membawa semangat peduli disabilitas dan kesetaraan di mana para atlet akan berkompetisi dan meraih prestasi.
Api obor Asian Para Games III diambil dari api abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Rabu 5 Septemebr lalu dibawa ke Solo, Ternate, Makassar dan Denpasar, dan telah bersemayam di rumah jabatan Gubernur Kalimantan Barat, Selasa 18 September lalu.
Hari ini, api obor yang menginap itu akan dikeluarkan dan diserahkan kepada Ketua Umum Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari, dan diberikan kepada Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji yang diiringi kesenian khas Kalimantan Barat.
Dari Gubernur H Sutarmidji, api obor akan diestafetkan kepada pembawa obor pertama yakni Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Oesman Sapta Odang, kemudian diteruskan kepada Wakil Jaksa Agung RI sekaligus sebagai CdM (Chef de Mission) Indonesia dalam Asian Para Games 2018 Arminsyah.
Usai itu, obor akan menuju ke pos tiga untuk diserahkan kepada pembawa obor ketiga yakni Wahdina, peraih emas ASEAN Para Games 2005. Setelah itu obor dibawa berjalan menuju check point dan menaiki kendaraan pawai untuk diarak keliling kota sejauh 3,7 km.
Pawai kemudian dilanjutkan dengan berjalan sejauh 1,2 kilometer. Wahdina akan memberikan api obor kepada Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI sekaligus sebagai Wakil Ketua IV INAPGOC Dr. Raden Isnanta untuk diestafetkan kepada Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Didi Haryono.
Obor berikutnya akan berpindah tangan ke Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar Sugiyono, SH., MM, sebelum dipegang oleh Erlansyah selaku pemegang medali emas Peparnas 2012 cabang olahraga renang. Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Achmad Supriyadi akan berperan sebagai pemegang obor kedelapan, sebelum diserahkan kepada Kesultanan Pontianak melalui Sultan Syarief Mahmud Melvin Al-Kadrie.
Dari Sultan Pontianak, api obor tersebut akan diserahkan kepada Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Drs. Deden Juhara, lalu diestafetkan kepada Direktur Wahid Institute, yakni Yenny Wahid, sebelum dipegang oleh paralympian nasional angkat berat peraih emas Peparnas 2016 Ahmad Fauzi.
Pawai Obor Asian Para Games di kota khatulistiwa akan berakhir di tangan Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MM.,MT, selaku Walikota Pontianak yang akan ditancapkan di panggung kehormatan untuk dilakukan deklarasi bersama "Gelorakan Semangat Peduli Disabilitas".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id