Performa bangku cadangan Kesatria Bengawan Solo benar-benar tidak terduga di laga kali ini. Bench points Kesatria sangat tinggi dengan 31 poin di first half. Hal ini membuat Kesatria unggul sementara dengan skor 56-52 di babak pertama. Pacific menguasai paint area, dan tampaknya ini bisa jadi sangat berbahaya jika Kesatria tidak waspada.
Pacific di laga terakhirnya untuk musim reguler menurunkan starting five yaitu Adonnecy Joshua Bramah, Daffa Dhoifullah, Aven Ryan Pratama, Miguel Angel Miranda, dan Frank Victor Johnson. Sedangkan Kesatria, untuk laga terakhir menurunkan Abraham Renoldi Wenas, Michael Singletary, Ponsianus Nyoman Indrawan, Katon Adjie Baskoro, dan William Artino.
Kedua tim memainkan ciri khasnya masing-masing. Pacific menguasai paint area dengan mencetak 30 points in the paint dan unggul rebound dengan perbandingan 21 berbanding 16. Pacific memasukkan 20 tembakan dari 39 percobaan atau dengan persentase 51%.
Tiga dari pemain inti Pacific sudah mencetak double digit points. Mereka adalah Miranda 14 poin dan lima rebound, Bramah 13 poin, lima assist, dan empat rebound, dan Frank Johnson, 11 poin, enam assist, tiga rebound.
Sebaliknya dari Kesatria, Artino memimpin dengan 15 poin. Tapi yang luar biasa adalah bench points yang cukup tinggi dengan 31 poin. Bench mencetak tujuh three point, dari total sembilan three point Kesatria di babak pertama. Kesatria memasukkan sembilan three point dari 18 percobaan di babak pertama ini.
"Fokus kami adalah pembagian menit bermain yang rata di laga kali ini. Karena belajar dari musim lalu, di mana ada pemain inti yang cedera, dan merusak rencana kami di Playoffs. Untuk kali ini kami ingin memberikan menit bermain kepada semua pemain. Sementara untuk menghadapi Pacific kali ini, kami akan waspada pada tembakan jarak jauh mereka," ungkap Efri Meldi dari Kesatria, saat wawancara jeda pertandingan.
Pacific sempat tertinggal 52-56 di babak pertama. Mereka kebobolan sembilan three point dari 18 percobaan yang dilakukan Kesatria. Tetapi jarak yang tidak terlalu jauh membuat Pacific masih berupaya mengejar ketertinggalan mereka.
Pacific bangkit di kuarter ketiga. Mereka memasukkan 14 tembakan dari 22 percobaan. Pacific memasukkan 13 dari 13 percobaan tembakan dua angka di kuarter ketiga ini. Sehingga mereka bisa menambahkan 30 poin untuk membuat keunggulan 82-77 di akhir kuarter ketiga.
Memasuki kuarter keempat, Pacific semakin meraja lela dengan transisi dan kecepatan mereka. Pull up jumper dari AJ Bramah dan step back three point dari Frank Johnson di sisa tiga menit membuat Pacific unggul 102-96. Pacific mampu menjaga keunggulan tersebut hingga akhir laga.
Adonnecy Joshua Bramah mencetak 33 poin, 14 rebound, tujuh assist, dan satu block dalam 40 menit. Bramah memasukkan 14 dari 20 percobaan tembakan. Frank Victor Johnson juga bermain 40 menit dengan kontribusi 29 poin, delapan assist, dan lima rebound. Pemain heritage tersebut memasukkan lima three point dari 12 percobaan.
"Ini laga terakhir. Kami ingin memberikan kesan yang bagus bagi fans kami di musim ini. Kemenangan ini untuk Surabaya," kata AJ Bramah usai pertandingan.
Miguel Angel Miranda menambahkan 21 poin, sembilan rebound, dan satu block. Dari bangku cadangan Malick Diouf menyumbang 10 poin, tiga rebound, tiga assist, dan satu steal. Pacific mencetak 62 points in the paint dan 23 fast break points, dalam kemenangan terakhirnya musim ini.
Dari Kesatria, semua pemain mencetak poin di laga ini. Dipimpin oleh William Artino dengan 21 poin, delapan rebound, dan enam assist. Disusul Michael Singletary dengan 18 poin, Travin Thibodeaux 15 poin, dan Abraham Renoldi Wenas 11 poin. Bench Kesatria kali ini menyumbang 47 poin. Evaluasinya tentu saja dari sisi rebound. Karena Pacific bisa menghasilkan 14 offensive rebound pada pertandingan kali ini.
Pacific mengakhiri musim ini dengan rekor 11-15. Mereka harus puas berada di peringkat kesembilan, dan terpaut dua kemenangan dari zona playoffs. Sedangkan Kesatria Bengawan Solo mengakhiri musim dengan rekor 16-10.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News