Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin 8 Oktober 2018, Hartanto sukses melakukan lompatan terbaik sejauh 7,10 meter. Dia lebih unggul ketimbang atlet Jepang Ashida Ashamu yang meraih perunggu dengan jarak lompatan 6,88 meter.
Wang Hao asal Tiongkok menjadi lawan paling tangguh untuk enam peserta final lomba ini, yang berasal juga dari Afghanistan dan Thailand. Catatan lompatannya mencapai 7,53 meter atau berselisih 0,43 meter dari Hartanto.
Baca juga: Suparniyati, Anak Penjual Tempe yang Jadi Ratu Tolak Peluru Asia
Ditemui seusai laga, Hartanto mengaku sangat senang bisa menyumbang perak. Sebab, dia ditargetkan meraih perunggu dan pencapaian terbaiknya saat test event hanya 7,07 meter. Ditambah lagi, usia Hartanto juga tidak muda, yakni 33 tahun.
"Ini sangat membanggakan karena merupakan Asian Para Games terakhir saya. Meski begitu, saya masih bakal tampil di Asean Para Games (Manila) tahun depan," kata Hartanto kepada wartawan.
"Semoga atlet lain termotivasi bahwa di usia 33 tahun ini saya masih bisa memecahkan rekor pribadi. Sukses untuk penyelenggaraan Asian Para Games. Semoga bisa memotivasi atlet lain dan masyarakat Indonesia," tambahnya.
Kontribusi Hartanto memang belum bisa mengangkat posisi Indonesia di posisi tujuh klasemen sementara raihan medali. Saat ini, Indonesia baru memiliki 17 medali dengan rincian 3 medali emas, 6 perak dan 8 perunggu.
Video: Rica Oktavia Sumbang Medali Emas dari Lompat Jauh
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News