"Sudah ada sekitar 50 siswa yang bergabung di ekstrakurikuler ini dan tujuh orang sudah memiliki izin terbang untuk mengikuti event," kata ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Solok Selatan, Syamsurya di Padang Aro, Selasa (23/2/2021)
Syamsurya melanjutkan, pihaknya masih terus mencari bakat calon atlet FASI di SMA 6 Solok Selatan dan sudah ada 33 orang yang bergabung dari angkatan II.
Potensi Solok Selatan untuk paralayang memang cukup besar karena memiliki sejumlah lokasi yang mendukung, khususnya Bukit Alau yang sudah dijadikan sebagai tempat latihan setiap Minggu.
"Bukit Alau sudah difungsikan untuk latihan terbang dan masih ada lagi lokasi lain yang sangat berpotensi," ujarnya.
Selain Bukit Alau, lokasi lain yang bisa digunakan untuk lepas landas (take off) adalah puncak Nito, kawasan PT Supreme Energy Muaralaboh, Camintoran, Puncak Ulam di Abai Kecamatan Sangir Batang Hari dan Danau Bontak.
Untuk di Camintoran hanya bisa untuk terbang awal karena berjarak 30 meter dengan tempat mendarat. Kemudian di Danau Bontak bakal menjadi lokasi lepas landas aerosport terindah di Asia Tenggara dan dipastikan terhindar dari jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
Untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler tersebut, pihak SMA 6 Solok Selatans mengusulkan pengadaan parasut melalui komite dan telah disetujui. Ketua KONI Solok Selatan Rengga Husada mengatakan, cabang aerosport memang membutuhkan anggaran besar tetapi bisa meningkatkan pariwisata Solok Selatan.
"Kami berharap alokasi anggaran dari pemerintah daerah untuk aerosport agar bisa berprestasi dan juga menunjang pariwisata," ujarnya. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News