Novak Djokovic. (Christophe ARCHAMBAULT / AFP)
Novak Djokovic. (Christophe ARCHAMBAULT / AFP)

Wimbledon 2021

Djokovic ke Final Wimbledon sambil Bikin Shapovalov Menangis

Kautsar Halim • 10 Juli 2021 05:44
Jakarta: Novak Djokovic berhasil menaklukkan Denis Shapovalov dengan skor 7-6(3), 7-5, 7-5 pada semifinal Wimbledon, Jumat 9 Juli waktu setempat. Kendati demikian, kemenangan atas petenis unggulan kesepuluh itu tidak dia dapat dengan mudah.
 
Shapovalov yang berasal dari Kanada sempat memberikan perlawanan dengan melancarkan 40 pukulan winner dan nyaris merebut set pertama. Namun, Djokovic mampu memperbaiki performa dan menunjukkan kapasitasnya sebagai juara bertahan serta petenis nomor satu dunia.
 
Djokovic sukses menyelamatkan 10 dari 11 break point yang ia hadapi dan hanya melakukan 15 unforced error. Hasil melawan Shapovalov sekaligus membuatnya makin dekat untuk menyamai rekor Roger Federer dan Rafael yang sudah mengantongi 20 trofi ajang Grand Slam.

Seusai laga, Shapovalov yang baru berusia 22 tahun meninggalkan lapangan dengan berurai air mata karena tak kuasa menahan kecewa. Namun menariknya, Djokovic mencoba menghiburnya dengan memberi tepuk tangan dan mengatakan bahwa Shapovalov bakal makin hebat di masa mendatang. 
 
 
"Saya tidak merasa skor itu cukup mencerminkan performa atau pertandingan ini. Dia (Shapovalov) melakukan serve untuk set pertama dan mungkin pemain yang lebih baik," kata Djokovic seperti dikutip AFP.
 
"Saya akan memberinya tepuk tangan meriah atas semuanya yang dia lakukan hari ini dan juga dua pekan belakangan ini. Kita akan sering melihat dia di masa depan, dia adalah pemain luar biasa," tambahnya.
 
Apabila mampu meraih titel Wimbledon tahun ini, Djokovic hanya butuh kemenangan di US Open untuk menjadi petenis ketiga dalam sejarah dan pertama sejak 1969 yang melengkapi kalender Grand Slam. Kemudian, Djokovic juga berpeluang melengkapi Golden Slam jika 
menang di Olimpiade Tokyo.
 
"Saya mencoba memaksimalkan kemampuan di setiap pertandingan dan melihat apa yang terjadi. Di tahap karier saya sekarang, Grand Slam adalah segalanya dan saya merasa sangat terhormat membuat sejarah di olahraga yang sangat saya cintai ini," tutup Djokovic. 
 
Selanjutnya pada final, Minggu 11 Juli waktu setempat, petenis Serbia berusia 34 tahun itu sudah ditunggu Matteo Berrettini yang berasal dari Italia. Berrettini sukses melalui semifinal setelah menundukkan Hubert Hurkacz. (ANT) 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan