"Asian Games ini adalah satu pijakan sebelum kita ke Olimpiade. Jadi cita-cita pengurus paralayang Indonesia, dalam hal ini PGPI dan PASI, mendorong agar Asian Games ini menjadi pijakan untuk ke Olimpiade," kata Gendon kepada Medcom.id, Kamis (30/8) sore tadi.
Baca: Jafro Belum Tertarik Jadi PNS
Meski demikian, Gendon mengakui bahwa paralayang tidak akan masuk ke Olimpiade 2020 di Tokyo. Menurutnya, Federasi Aeronautika Jepang tidak dapat membantu untuk memasukkan paralayang sebagai salah satu cabor yang dipertandingkan.
"Tidak bisa 2020 karena terlambat padahal kita udah mendorong dari beberapa waktu lalu untuk ada di Olimpiade Tokyo. Tapi tanpa dukungan dari National Aeroclub Jepang untuk olahraga dirgantara, tidak akan mungkin terwujud, baru nanti 2024 olahraga paralayang akan masuk di Olimpiade Prancis," papar Gendon.
"Indonesia hanya sebagaian kecil, tapi tonggak sejarah di Asian Games ini bisa menjadi pijakan untuk organisasi internasionalnya (Federation Aeronautique Internationale) untuk memanfaatkan momentum Asian Games untuk mendorong ke Olimpiade," tuturnya.
Paralayang merupakan cabor debutan di Asian Games. Selain paralayang, ada juga cabor bridge, basket 3x3, jetski, jiu jitsu, pencak silat, sambo, kurash, panjat tebing, dan roller sports yang melakukan debutnya di Asian Games.
Video: Lelang Kaus Jojo Terjual Rp400 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id