Perlawanan Pacific Caesar Surabaya hanya terjadi di kuarter pertama saja. Selebihnya, hingga turun minum, tuan rumah Satria Muda Pertamina Jakarta yang menguasai permainan. Semakin lama, Satria Muda memberikan pelajaran kepada Pacific bahwa mereka masih punya kelemahan. Satria Muda memimpin dengan jarak 23 poin (64-41).
Setelah tip-off, Pacific punya penampilan yang meyakinkan. Mereka memasukkan beberapa poin lewat transisi cepat. Termasuk sebuah aksi menawan dari kerjasama antara Frank Victor Johnson dan AJ Bramah. Pacific sendiri sempat memimpin 14-10 pada pertengahan kuarter pertama. Namun saat kuarter tersebut ditutup, Satria Muda unggul 31-25.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bahwa Satria Muda hanya punya dua pemain asing, yaitu Le'Bryan Nash dan Randy Bell. Warren Washington cedera bahu, dan sepertinya akan diganti oleh pemain lain. Karena kondisinya tidak memungkinkan untuk kembali ke lapangan, hingga IBL GoPay 2025 berakhir. Daftar cedera Satria Muda bertambah panjang setelah masuknya Karl Patrick Gloria yang mengalami cedera engkel. Di samping itu, Winston Swenjaya juga masih fokus pemulihan cedera hingga musim ini berakhir.
Memasuki kuarter kedua, Satria Muda kembali menunjukkan kelemahan Pacific. Skema defense yang bagus, membuat para pemain Pacific terburu-buru dalam setiap possession yang mereka miliki. Justru di kuarter kedua, Pacific hanya memasukkan lima tembakan dari 18 percobaan. Berbanding terbalik dengan Satria Muda yang membukukan persentase tembakan 50% (12 dari 24 percobaan tembakan) di kuarter kedua. Termasuk back-to-back three point dari Ali Bagir Alhadar dan Abraham Damar Grahita sebelum kuarter kedua berakhir.
Serangan Pacific sedikit bermasalah ketika Miguel Miranda terkunci. Dia hanya memasukkan delapan poin dengan akurasi hanya 30%. Mereka juga gagal menghalau Ali Bagir yang mampu mencetak 14 poin, termasuk empat dari empat percobaan tembakan tiga angka. Kehadiran Ali Bagir yang muncul dari bench, memberikan gambaran tentang kedalaman roster yang dimiliki Satria Muda.
"Kami hanya perlu konsisten saja. Karena ketika unggul jauh, biasanya para pemain lupa dan sedikit lemah," kata Youbel Sondakh, pelatih Satria Muda.
Perlawanan Pacific hanya terjadi di awal laga, di mana Satria Muda menutup kuarter pertama dengan keunggulan enam poin saja. Tetapi mereka terus membuka jarak hingga mencapai margin 41 poin di paruh kedua. Satria Muda menang nyaman dengan membukukan 55% field goals, hasil dari 52 tembakan yang masuk dari 93 percobaan. Mereka juga memasukka 17 tembakan three point yang jadi catatan tertinggi musim ini.
Satria Muda bisa melakukan hal ini bukan tanpa sebab. Mereka memiliki keleluasaan dalam menyerang, karena lemahnya pertahanan Pacific. Meski secara serangan bagus, Pacific sangat rapuh di sisi pertahanan. Dibuktikan dari semua pemain Satria Muda yang mampu mencetak poin di laga ini.
Poin tertinggi dicetak oleh Abraham Damar Grahita (20 poin), disusul Ali Bagir Alhadar (16 poin), Le'Bryan Nash (16 poin), Avan Seputra (14 poin), Randy Bell 12 poin), Juan Laurent Kokodiputra (11 poin), M. Sandy Ibrahim Aziz (11 poin), dan Jarron Crump (10 poin). Bahkan Bryan Adha Elang Praditya yang diturunkan selama lima menit, mampu mencetak dua poin di laga ini.
Penampilan terbaik ditunjukkan oleh Randy Bell, di mana dia menyelesaikan laga dengan triple-double. Karena menambahkan 14 rebound dan 11 assist. Ini menjadi triple-double pertama Bell di IBL, dan tepatnya di musim kedua. Penampilan luar biasa Satria Muda ini membuat mereka kembali ke puncak klasemen dengan rekor 16-5, menggeser Pelita Jaya Jakarta.
Sementara tren positif Pacific terhenti di Britama Arena. Sebelumnya Pacific tampil bagus dengan tiga kemenangan beruntun. Namun Satria Muda memberikan pelajaran berharga kepada anak asuh Andika Supriadi Saputra. Bahwa masih banyak celah dari sisi pertahanan yang bisa dimanfaatkan lawan.
Adonnecy Joshua Bramah kali ini juga tampil impresif. Mencetak triple-double dengan 34 poin, 24 rebound, dan 10 assist. Dia juga menambahkan empat block dan dua steal untuk Pacific. Miguel Angle Miranda dan Frank Victor Johnson masing-masing menambahkan 18 poin. Daffa Dhoifullah mencetak 11 poin. Tapi dari sisi bangku cadangan, hanya Gregorio Claudie Wibowo yang mencetak poin, dengan sembilan angka. Pacific (8-14) menelan kekalahan pertama dalam empat laga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News