Hal tersebut disampaikan Eko Yuli menanggapi rencana Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang mengusulkan atlet dan pelatih masuk dalam daftar prioritas penerima vaksin covid-19.
“Kalau vaksinnya aman untuk atlet dan tak mengandung doping serta aman untuk kesehatan, ya tidak apa-apa,” ungkap Eko Yuli seperti dilansir Antara, Sabtu (19/12/2020).
Kekhawatiran Eko bukan tanpa alasan. Pasalnya, peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu akan tampil di Olimpiade Tokyo pada tahun depan.
Di sisi lain, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan sudah mempertimbangkan masalah kemungkinan doping yang terkandung dalam vaksin. Sebagai solusinya, pihak Kemenpora akan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan vaksin tersebut aman dari zat-zat terlarang.
“Kami sudah koordinasi dengan Kemenkes dan nanti akan kami intensifkan bahwa vaksin yang ada itu akan seperti yang sudah dilakukan MUI yang menyatakan soal kehalalan vaksin,” kata Gatot dalam waktu terpisah.
“Kalau kami nanti akan koordinasi dengan Kemenkes, jangan sampai ada unsur doping,” tambahnya.
Sejatinya, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) juga telah mengeluarkan pernyataan yang meminta para atlet untuk tidak khawatir dengan penggunaan vaksin covid-19. Menurut mereka, “tak ada alasan untuk meyakini” bahwa vaksin covid-19 bakal melanggar aturan anti-doping dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
